13 Mei 2024

Visiting Lecture ‘Navigating the Post-Pandemic Digital Economy: Future Jobs and in-Demand Skills’

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menghadirkan gelaran Visiting Lecture bertajuk “Navigating the Post-Pandemic Digital Economy: Future Jobs and in-Demand Skills,” Rabu (07/06/2023).

Agenda yang terselenggara secara hybrid tersebut bertempat di Aula Konimex Gedung Bachtiar Effendy FEB UNS dan secara virtual melalui Zoom Cloud Meeting.

Dalam agenda visiting lecture tersebut, FEB UNS yang berkolaborasi dengan University of Newcastle Australia menghadirkan Professor Caroline Chan, Strategic Leader, Global Future Initiatives, Office of DVC Global Engagement & Partnerships, sebagai dosen tamu.

Prof. Caroline Chan yang saat ini juga menjabat sebagai Pro Vice-Chancellor, Global Partnerships of the University of Newcastle Australia, menyampaikan materi dengan tema “Thriving in a Transformed Workforce Landscape (Bertahan di Dunia Kerja yang telah Bertransformasi).”

“Saya bahagia bisa hadir disini karena saat bertemu dengan anda sekalian saya merasa muda kembali. Pada hari ini, mungkin saya akan menyampaikan informasi dan berbagi pengetahuan terkait skill yang dibutuhkan pada sektor ekonomi digital setelah pandemi,” ungkap Prof. Caroline.

Sebelum memasuki paparan materi inti, Prof. Caroline memperkenalkan Newcastle University kepada peserta yang hadir.

Ia juga mengungkapkan bahwa UNS dan Newcastle University telah memiliki perjanjian kerjasama atau MoU, sehingga mahasiswa dapat belajar atau mengikuti proses perkuliahan di Newcastle University melalui skema MBKM, ataupun ‘Study Abroad’ program selama satu semester.

Lebih lanjut dijelaskan mengenai pertumbuhan jasa digital yang berkembang selama pademi Covid. Tidak hanya sektor perdagangan, kegiatan belajar mengajar-pun turut mengalami perubahan, khususnya di bidang digital learning.

Mahasiswa mau tidak mau harus mempelajari skill baru terkait perkembangan digital ini.

“Saat ini pemberi kerja tidak lagi menanyakan gelar akademik. Mereka lebih berfokus pada apakah anda bisa mengerjakan tugas yang diberikan dan apakah anda memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk itulah anda perlu mempelajari skillset baru untuk mendukung pekerjaan anda di masa depan.” jelasnya.

Perubahan ini, menurut Prof. Caroline, tidak lepas dari pengaruh pademi Covid-19, dimana banyak pekerja kehilangan pekerjaan dan harus menemukan pekerjaan baru.

Ke depan terdapat empat skill yang dibutuhkan untuk dapat bertahan di lapangan kerja. Skill tersebut antara lain adalah AI/ML, cloud computing, social media, dan manajemen produk. Sementara untuk kelompok lapangan kerja yang akan banyak tersedia di masa depan antara lain adalah ekonomi digital (digital economy), care economy, dan green economy.

Terkadang memang kurikulum pendidikan yang ada sudah out-of-date. Memang perubahan kurikulum membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi pendidikan tersebut memberikan skill dasar yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

Dengan bertumpu pada skill dasar ini, mahasiswa bisa mempelajari banyak skill tambahan. Hal ini kemudian akan mempersiapkan anda sebagai lifelong learner (pelajar sepanjang masa), karena adanya kemungkinan bahwa skill yang mereka pelajari saat ini mungkin sudah tidak lagi relevan di masa depan.

Mahasiswa tampak antusias dalam berinteraksi dengan Prof. Chan, khususnya saat sesi tanya jawab. Acara kemudian ditutup dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama peserta.