19 Mei 2024

Tendik FEB Ikuti Pelatihan Mitigasi Kebakaran dan Simulasi Penggunaan APAR

Mitigasi merupakan tindakan atau upaya yang dilakukan untuk mengurangi atau mengendalikan risiko atau dampak negatif dari suatu peristiwa atau situasi.

Mitigasi kebakaran meliputi langkah-langkah yang diambil untuk mencegah terjadinya kebakaran atau mengurangi dampaknya jika kebakaran terjadi. Contohnya termasuk memastikan bahwa bangunan memiliki jalur evakuasi yang aman, memasang alat pendeteksi asap, serta melatih orang-orang dalam penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan prosedur darurat.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggandeng  CV. Bina Cipta Abadi menggelar pelatihan mitigasi kebakaran dan simulasi penggunaan APAR usai Senam Pagi, Jumat  19 April 2024 di lapangan futsal  FEB.

Pelatihan mitigasi kebakaran dan simulasi penggunaan APAR merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan dan kesiapsiagaan Civitas Akademika FEB UNS dalam menghadapi potensi bencana kebakaran.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para Tenaga Kependidikan (Tendik) dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani kebakaran dengan cepat dan efektif.

Koordinator Tata Usaha FEB, Iwan Kusmartono, SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan seperti ini perlu dilakukan secara rutin.

“Pelatihan ini perlu dilakukan secara rutin, karena memang ada proses penilaian dari universitas  terhadap Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Hidup (K3L) di fakultas. Ini juga untuk men-charge kemampuan teman-teman Tendik, khususnya tenaga keamanan agar tidak lupa terhadap fungsi masing-masing. Disamping itu, Tendik tahu bagaimana proses jika ada darurat kebakaran, korsleting. Harapan kami semuanya dapat mengikuti arahan dari instruktur” tuturnya.

Dikatakan Iwan, hari ini sekaligus juga diagendakan visitasi ke beberapa gedung. Yang memungkinkan untuk ditambahkan alat-alat yang diperlukan maka akan diadakan agar ke depan seluruh fasilitas K3L bisa lengkap.

Sementara itu, Dr. Djuminah, Wakil Dekan Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Logistik, menegaskan bahwa yang utama dan pertama adalah K3L menjadi modal dasar kita, K3L harus melekat kepada institusi.

“Semoga aktifitas ini menjadi ajang rutin dengan pengembangan atau peningkatan sesuai kebutuhan yang mungkin terjadi. Terimakasih kepada tim dari Damkar yang sudah hadir untuk memandu dan semua tendik untuk kebersamaannya mengikuti pelatihan” ungkapnya.

Di pelatihan itu, peserta diajarkan cara mencegah kebakaran, teknik memadamkan api, serta penggunaan APAR yang tepat. Selain itu, pelatihan juga meliputi pengetahuan tentang tindakan darurat yang harus diambil saat menghadapi situasi kebakaran.

Instruktur menjelaskan juga cara penanganan mengisolasi api dari oksigen, salah satunya dengan cara tradisional menggunakan karung goni, handuk atau segala jenis kain, yang penting jangan kain sintetis.

“Jika terjadi kebakaran, ambil goni atau handuk atau kain di sekitar kita, celupkan air lalu diselimutkan ke api. Ketika menyelimutkan, cara memegang ujung-ujungnya dijepit antara telunjuk dengan ibu jari, lalu telapak tangan diputar, fungsinya untuk melidungi kita. Perhatikan arah angin, jika arah angin ke utara, posisi kita ada di selatan. Cara berjalan agak serong, jangan sampai api menyambar kita. Jika sudah maju jangan pernah mundur lagi, harus yakin, karena ketika sudah maju lalu mundur lagi, api akan mengikut arah kain. Tutup api dengan goni, api akan padam” paparnya.

Selanjutnya dijelaskan langkah yang harus dilakukan jika terjadi kebocoran gas di rumah: 1. Jangan sekali-kali menyalakan atau mematikan listrik, karena akan menimbulkan percikan api meski kecil, itu akan menjadi pemantik, biarkan yang nyala tetap nyala, yang mati tetap mati; 2. Buka pintu dan jendela agar ada sirkulasi udara yang besar; 3. Lepas regulator dan bawa tabungnya keluar, ditunggu 15 menit agar gas keluar semua, ketika sudah tidak ada bau gas, sudah aman.

“Jika terjadi kebakaran, yang pertama dan paling utama adalah jangan pernah panik. Biasanya kebakaran menjadi bertambah besar, salah satu penyebabnya karena panik, segera telepon pemadam kebakaran, lalu lakukan penyelamatan diri atau orang-orang di sekitar dan jika memungkinkan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Beberapa teknik yang pernah didapatkan dari pelatihan bisa dilakukan” ungkap instruktur menegaskan.