29 Mar 2024

UNS Kukuhkan Wimboh Santoso sebagai Guru Besar

UNS mengukuhkan Wimboh Santoso sebagai Guru Besar Dosen Tidak Tetap Bidang Ilmu Manajemen Risiko, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS Surakarta, Senin, 26/8/2019.

Dalam Pengukuhan yang digelar  pada Sidang Senat Terbuka UNS dan dihadiri sejumlah pimpinan kementerian atau lembaga, pimpinan pemerintah daerah, dan para pimpinan jasa keuangan, Wimboh menyampaikan pidatonya yang berjudul Revolusi Digital: ”New Paradigm” di Bidang Ekonomi dan Keuangan.

Dikatakannya bahwa  budaya digital telah merevolusi gaya hidup dan perilaku masyarakat di berbagai bidang, seperti perdagangan, transportasi, pendidikan dan kedokteran.

Gaya hidup berbelanja dan pola konsumsi masyarakat saat ini telah mulai mengalami perubahan dengan maraknya  e-commerce. Banyak pusat perbelanjaan yang mulai sepi pengunjung dan beralih fungsi sebagai tempat meeting point, bercengkerama dengan keluarga dan handai tolan.

Perubahan di dunia pendidikan juga sudah terlihat. Banyak program-program pendidikan yang ditawarkan secara online dengan hadirnya e-learning dan e-library. Proses belajar mengajar semakin mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.Dan jasa layanan pendidikan akan menjadi murah karena tidak memerlukan infrastruktur gedung yang besar.

Wimboh juga mengatakan bahwa adanya revolusi digital menjadi tantangan untuk selalu berinovasi, meningkatkan daya saing ekonomi dan terbukanya akses keuangan masyarakat.

“Disisi lain, ada potensi risiko yang dapat mendisrupsi ekonomi dan stabilitas sektor jasa keuangan jika tidak cepat meresponnya” Jelas Wimboh,  alumni FEB UNS tahun 1983 yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017-2022

Teori ekonomi dan pendekatan pengaturan dan  pengawasan industri jasa keuangan menjadi kurang relevan sehingga membutuhkan pendekatan baru yang lebih dinamis, kontekstual dan mengadopsi teknologi terkini.

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum,  Rektor UNS  dalam sambutannya menyampaikan,  UNS yang saat ini berada di kluster satu universitas terbaik di Indonesia sangat membutuhkan keahlian beliau.

“Selain pada tataran konsep teori juga beliau sudah matang  pada level praktis, sejak berkarir di Bank Indonesia hingga saat ini sebagai Ketua Dewan Komisioner  OJK. Sehingga hal ini akan mewarnai riset dan publikasi UNS kedepan” jelasnya

UNS akan sangat terbantu dengan keahlian beliau dalam menghadapi era industri 4.0 dimana telah terjadi disrupsi pada pengelolaan dan penyelenggaraan Perguruan tinggi. Utamanya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.