17 Mei 2024

FEB UNS Diskusi dengan FEB UNEJ

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) sejak Maret 2019, sudah memberlakukan instrumen akreditasi program studi 4.0.

Sebelumnya menggunakan akreditasi 3.0 dengan memakai standar 7. Sekarang tidak lagi standar tapi kriteria 9. Dulu lebih kepada input dan prosesnya kalau sekarang adalah proses dan hasil capaian atau luarannya.

Hal itu disampaikan Aisyah Tri Rahayu saat menjadi salah satu narasumber dalam Academics Refreshing Metodologi & Pengembangan Riset Berbasis Kurikulum, Jumat, 15 November 2019.

Kita harus mempersiapkan Akreditasi dengan 9 kriteria. Banyak hal yang harus dirombak.

 

“Misalnya, dalam proses pembelajaran , jika hanya dilakukan secara off line, dikelas, ternyata nilainya hanya 2 . Jika ditambah dengan yang online nilainya 3. utk mencapai nilai 4 harus ada dokumentasi proses belajar, di videokan dan diupload agar bisa diakses publik.

Semakin banyak matakuliah yang memenuhi kriteria di atas maka nilainya semakin tinggi.

Hasil riset juga harus digunakan utk proses pembelajaran. Apa yang kita ampu itu harus sesuai dengan riset yang kita lakukan.

Termasuk melibatkan mahasiswa dalam penelitian, tidak hanya sekedar membantu tapi outputmya, dalam publikasi hasil riset ada nama mahasiswa.

Dalam proses penyusunan kurikulum, sebelumnya kita harus merencanakan profil lulusan. Kita tidak bisa langsung menetapkan namun harus melihat apa yang diinginkan oleh pasar kerja. Sehingga dalam proses penyusunannya harus melibatkan pengguna.

Termasuk tantangan kita mengadopsi 4.0. Di UNS ada 2 pilihan apakah kita akan menciptakan matakuliah baru terkait digital atau unsur digital dimasukkan ke dalam mata kuliah, dalam bentuk penyampaian matakuliah.

Narasumber lain dalam forum yang seluruh pesertanya adalah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jember yakni Bhimo Rizky Samudro, SE, M.Si dan
Tri Mulyaningsih,SE, M.Si.PhD