01 Mar 2023

Dr. Sinto Ajak Akademisi Mengangkat Kasus-Kasus Konteks Lokal sebagai Bahan  Case Based Method di Kelas

Bagaimana kita mulai menulis case atau kasus yang akan digunakan sebagai bahan pembelajaran case based method di kelas?  Sumber kasus sebenarnya banyak, ada kasus yang bisa kita dapatkan dari berbagai jurnal internasional, bahkan ada jurnal-jurnal yang khusus menjadi outlet kasus,  bisa juga kita peroleh kasus dari Harvard Business School atau kasus yang ringkas yang bisa didapatkan di belakang chapter pada text books yang kita pakai.

Persoalannya adalah kasus-kasus itu banyak bernuansa internasional atau banyak terjadi di negara-negara lain. Masih sedikit akademisi yang mengangkat kasus-kasus pada konteks Indonesia untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Kasus-kasus di Indonesia banyak dan perlu diangkat serta layak dipublikasikan selama proses penulisan itu memenuhi standar.

 

Hal itulah yang menjadi tantangan untuk kita sebagai akademisi bagaimana kita menghadirkan kasus-kasus yang sifatnya konteks lokal dalam proses pembelajaran di kelas agar mahasiswa mengenali kasus yang ada di sekitarnya.

Pernyataan itu disampaikan Dr. Sinto Sunaryo, SE, MSi, SHRM-CP, akademisi FEB UNS mengawali presentasinya pada Webinar yang diselenggarakan Grup Riset Kearifan Lokal Bekerja Sama dengan Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS),  Selasa, 28 Februari 2023.

Lebih lanjut Dr. Sinto menjelaskan mengapa pembelajaran kasus itu penting.

“Pembelajaran kasus ini penting bukan sekedar karena metode pembelajaran ini digunakan oleh sekolah bisnis ternama di dunia, juga bukan sekedar tuntutan dari Dikti untuk dimasukkan dalam IKU tapi lebih kepada esensi pembelajaran kasus itu sendiri, apa yang akan didapatkan mahasiswa, apa yang akan kita bekalkan kepada mahasiswa melalui pembelajaran kasus ini” terangnya.

Menurutnya, esensi pembelajaran kasus adalah yang pertama, memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terlibat mendalam, belajar menganalisis dan kemudian mengambil keputusan strategis atas apa yang benar-benar dihadapi, dalam situasi nyata. Kasus yang ditulis itu dalam real life, sepotong realita dari objek kasus tersebut dan tidak bersifat fiksional, apakah itu dari profit organisasi, non profit organisasi, ataupun industri.

Yang kedua,  kasus memberikan peluang mahasiswa untuk menerapkan ilmu dan seni mengelola (manajemen) dalam seting laboratorium di kelas. Kelas adalah laboratorium khusus untuk mahasiswa belajar, menerapkan ilmu dan konsep yang dipelajari, mengasah soft skill dengan resiko yang kecil.

“Sepotong realita yang kita bawa melalui kasus yang kita hadirkan di dalam kelas itu betul-betul mencerminkan kenyataan yang dihadapi objek kasus itu tanpa harus berisiko dengan terjun langsung dalam objek.  Mahasiswa tidak terjun di objek yang sesungguhnya, misalnya perusahaan.” jelasnya kemudian.

Yang ketiga, kasus menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk berulang-ulang mengasah kemampuan mereka dalam mengidentifikasi, menganalisis, menyelesaikan masalah dalam beragam seting, apakah setingnya keilmuan berdasarkan perspektif tertentu misalnya marketing, human resources, finansial, atau seting kasusnya dari beragam organisasi.

Lebih lanjut Dr. Sinto menerangkan ide kasus bisa didapatkan dari banyak sumber diantaranya majalah, surat kabar, text books, mahasiswa atau alumni bahkan dari rekan bisnis.

Sedangkan dalam hal penulisan kasus haruslah menggambarkan situasi yang nyata  dan juga ada keterkaitan antara masalah utama, isu manajerial dan keputusan manajerial. Dalam kasus juga harus ada hubungan dengan konsep teori atau metode tertentu.

Di akhir paparannya, kepada hampir 200 peserta yang hadir, Dr. Sinto memberikan contoh bahan pembelajaran case based method yang telah disusun oleh Tim Dosen Manajemen FEB UNS berjudul: A Casebook in Business Management: Indonesian Traditional Herbal Industry dan telah diterbitkan oleh Penerbit Salemba Empat, salah satu penerbit ternama bereputasi nasional. Buku tersebut diterbitkan dalam Bahasa Inggris agar kasus-kasus di Indonesia juga bisa dipakai untuk pembelajaran di luar negeri.

Para peserta sangat tertarik dengan bahasan yang diangkat narasumber di webinar hari itu terlihat dari banyaknya peserta yang aktif berdiskusi.