07 Nov 2025

Deputi BKKBN Dorong Mahasiswa UNS Siap Hadapi Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, memberikan kuliah umum bertema “Kapitalisasi Bonus Demografi untuk Menggapai Indonesia Emas 2045” di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Selasa 14 Oktober 2025.

Kegiatan ini dihadiri jajaran pejabat BKKBN serta Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Internasionalisasi, dan Informasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D., bersama mahasiswa dari berbagai program studi.

Kuliah umum ini menjadi bagian dari upaya BKKBN dalam mengedukasi generasi muda mengenai strategi pengelolaan kependudukan dan peluang bonus demografi bagi pembangunan nasional.

Dalam sambutannya, Prof. Irwan menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara UNS dan BKKBN yang telah terjalin melalui Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) sejak 2023. Ia mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan tersebut guna memperluas wawasan dan kesadaran akan isu strategis kependudukan yang berdampak langsung pada masa depan bangsa.

Dr. Bonivasius dalam pemaparannya menjelaskan bahwa bonus demografi merupakan peluang emas yang terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif jauh lebih besar daripada penduduk usia non-produktif.

“Kondisi ini bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, asalkan diiringi dengan investasi yang tepat pada pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja,” ujarnya.

Ia juga memaparkan visi besar Indonesia Emas 2045, yang mencakup penguatan sumber daya manusia unggul, berbudaya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Beberapa negara seperti Tiongkok, Singapura, Taiwan, dan Korea Selatan disebut sebagai contoh sukses dalam mengoptimalkan momentum bonus demografi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi.

Lebih lanjut, Dr. Bonivasius menekankan peran penting mahasiswa dan generasi muda dalam mendukung program-program strategis BKKBN, di antaranya: Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), pendampingan keluarga berisiko stunting melalui edukasi dan pemantauan; Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), edukasi parenting dan pengelolaan daycare komunitas; Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), edukasi pranikah dan pengasuhan keluarga berkualitas; SIDAYA (Lansia Berdaya), pendampingan dan pelatihan perawatan lansia melalui pendekatan aged care.

Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk terus meningkatkan kompetensi digital, jiwa kewirausahaan, partisipasi sosial-politik, serta kesiapan menghadapi ekonomi hijau dan industri 4.0. “Generasi muda bukan sekadar penonton, melainkan penggerak utama menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Dr. Bonivasius.

Kuliah umum ini juga memperkuat komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), serta poin 10 (Pengurangan Kesenjangan).