Tim Pengabdian Masyarakat FEB UNS Latih Dalang se-Solo Raya
Sejumlah dalang senior dan yunior se-Solo Raya ikuti Pelatihan Costing dan Manajemen Keuangan yang diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang diketuai oleh Dekan FEB UNS, Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com.(Hons)., Ph.D., Ak dengan anggota dosen-dosen dan mahasiswa PDIE FEB UNS, Jumat 22 Oktober 2021 di Padepokan Aji Tirto Wening, Boyolali.
Kegiatan dihadiri oleh beberapa dalang senior diantaranya Ki Tengkleng, Ki Warseno Slenk serta dalang-dalang junior seperti Ki Amar Pradopo, Ki galang, dan lain sebagainya. Para dalang dilatih bagaimana menghitung biaya yang timbul dari pertunjukan wayang dan mengelola keuangan yang diperoleh dari tanggapan pertunjukan wayang.
Prof. Djoko Suhardjanto dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pengabdian FEB UNS kepada masyarakat.
“Kampus harus bisa membantu apa yang menjadi keluhan masyarakat sekitar. Terlebih di masa pandemi ini, para seniman sangat terdampak, khususnya dalang yang hampir selama 2 tahun ini agak sulit mendapatkan tanggapan” jelasnya.
Dikatakannya, untuk menyiasati kondisi agar dapat bertahan hidup, tak sedikit para dalang dan seluruh kru yang selama ini mengandalkan hidup dari pertunjukan seni tradisi tersebut harus banting setir ke profesi lain. Mereka terpaksa menjalani pekerjaan yang tidak sesuai bidangnya lagi. Selama masa pandemi yang hampir dua tahun ini banyak para dalang terpaksa harus menjual apa yang mereka miliki untuk bertahan hidup.
Hal ini diakui oleh beberapa dalang, sebelum masa pandemi, mereka tidak melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, ada yang setiap kali tanggapan, penghasilannya dihabiskan untuk konsumtif dan kebutuhan sehari-hari yang sifatnya jangka pendek, mereka berfikir uang habis akan ada tanggapan lagi. Padahal kebutuhan jangka panjang perlu dipersiapkan sedini mungkin, dan masa depan yang tidak jelas.
Seniman dalang adalah sebuah profesi yang tidak ada jaminan gaji, jika tidak ada tanggapan tidak dapat penghasilan. Pengalaman pandemi seharusnya menjadi pengalaman berharga untuk menata keuangan di masa depan.
Anggota Abdimas, Dr. Wahyu Widarjo, S.E., M.Si. menyampaikan, tuntutan bagi para seniman dalang kini tak sebatas hanya mencipta karya seni. Mereka juga dituntut bisa mengelola keuangan dengan baik serta memasarkan karya seni yang mereka ciptakan.
“Tujuan pelatihan ini agar seniman dalang mampu membuat perencanaan keuangan jika ada tanggapan dari individu dan instansi juga bilamana mendapatkan dana dari sponsor atau bantuan dana hibah dari pemerintah. Sementara kemampuan marketing dibutuhkan agar mereka tidak hanya menunggu tanggapan atau job, tapi bisa menjual karyanya.” ungkapnya.
Kegiatan ini akan ditindaklanjuti oleh Tim Abdimas FEB UNS yakni dengan pelatihan marketing untuk dalang. (Humas FEB)