11 Aug 2021

Prodi S1 Manajemen Angkat Topik Menarik Pembelajaran Creative Thinking

Technical Assistance Pembelajaran Creative Thinking menjadi topik menarik yang diangkat pada kegiatan Prodi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS),   Kamis, 29 Juli 2021.  Kegiatan yang diiikuti oleh dosen dan juga mahasiswa dari berbagai prodi itu menghadirkan Dr. Leo Aldianto, MBA, M. SAE, Dosen School of Business and Management ITB

Merangkum dari berbagai pendapat dari para ahli, Dr. Leo mengatakan bahwa kreatifitas merupakan proses untuk menciptakan sesuatu yang baru, unik dan bermanfaat. Sedangkan creative thinking adalah kemampuan untuk berfikir dengan cara baru, original dan secara sadar, meninggalkan hal-hal yang sudah menjadi kebiasaan, dari cara-cara yang beda, membelok dari hal-hal yang rutin dan meninggalkan ide-ide yang sudah jadi pakem.

“Yang mempengaruhi dan penting dalam memberikan semangat creative thinking adalah bagaimana biasanya seseorang bekerja, bersikap dan berperilaku. Selain itu creative process mulai dari persiapan, menggenerate ide, memilih ide-ide yang diprioritaskan dan diimplementasikan.  Dan akhirnya harus ada produknya yang dihasilkan, bisa yang merupakan benar-benar produk barang atau konsep, ide dan sebagainya, Dan yang paling penting ditekankan, lingkungannya harus kita rancang agar kreatifitas bisa jalan” jelas Dr. Leo.

Dosen harus mendorong mahasiswa untuk memiliki ide-ide baru, kemudian perbanyak ide-ide baru itu, fleksibel dan makin detil memberikan usulan-usulan baru,  serta makin beragam.

Contoh mata kuliah creative thinking  adalah Creativity & Innovation, Star-up Creation (rangkaian matakuliah), Design Thinking, Introduction to Business. Matakuliah-matakuliah dasar lain juga bisa memasukkan creative thinking. Pada prinsipnya di semua aspek mata kuliah bisa dikombinasikan, mendorong mahasiswa menerapkan creative thinking, meningkatkan kemampuan mahasiswa dan diterapkan langsung dalam problem base dan project base.

Untuk matakuliah-matakuliah dasar, misalkan Manajemen SDM, Keuangan, Akuntansi, fokus utamanya tetap di introduce. Mahasiswa  harus bisa memikirkan cara lain dan bisa menerapkannya. Karena masih belajar, yang bisa digunakan adalah mencari tahu berbagai masalah perusahaan melalui artikel, majalah, buku, paper atau di internet.

“Penerapan langsung dalam problem base dimulai dari problem di sekitar kami, sampai kepada problem yang dihadapi perusahaan. Yang baru saja kami lakukan adalah mengundang dua perusahaan yang datang dengan masalah mereka.  72 mahasiswa dibagi 8 grup mengerjakan masalah dari perusahaan A dan 8 grup mengerjakan masalah perusahaan B. Di akhir sampai tahap evaluasi, perusahaan juga ikut mengevaluasi pekerjaan mahasiswa” jelasnya.

Proses creative problem solving dapat dilakukan melalui beberapa langkah, dimulai dari menyatakan apa yang menjadi masalah, mengumpulkan fakta dan pendapat, tulis ulang masalahnya, buat kemungkinan solusinya, kemudian lakukan evaluasi , jalankan solusi yang dipilih dan evaluasi hasil. (Humas FEB)