Platform Logistik Memerlukan Otomatisasi
Tren pasar logistik di Indonesia perlu mendapatkan perhatian lebih terutama karena biaya logistik yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tren logistik di era ekonomi 4.0 memerlukan kontribusi dari dunia pendidikan seperti yang ada di universitas. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan salah satu dari empat hal yang penting untuk diperhatikan jika ingin mengembangkan dunia logistik, yakni: deregulasi yang lebih tepat untuk logistik di Indonesia, harmonisasi regulasi pemerintah pusat dan daerah, pembangunan infrastruktur fisik dan informasi teknologi dan Pendidikan.
Pentingnya logistik di Indonesia terutama karena melihat fakta bahwa potensi di Indonesia belum termaksimalisasi. Saat ini, Indonesia merupakan kawasan berkembang tetapi menempati posisi ke-3 secara kekuatan ekonomi ASEAN. Indonesia juga menempati peringkat nomor 6 dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN.
Solo khususnya, sebenarnya juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan karena Solo punya banyak keunggulan terutama adanya perusahaan tekstil terbesar di ASEAN.
Pernyataan itu disampaikan Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) ALFI dalam Seminar Nasional The Role of Accounting in Logistic Industry, Jum’at 18 Oktober 2019 di Aula Gedung V FEB UNS.
Menurutnya, sekarang kita telah berada di digital era sehingga diperlukan pembaharuan terkait model bisnis baru yang dapat merangkul era digital dengan internet sebagai nafas utamanya sebagai tools untuk mempermudah dunia perlogistikan.
“Perlu dilakukan pengembangan sistem yang mumpuni untuk menyatukan dan mengkolaborasikan keempat komponen yang perlu diperhatikan dalam dunia perlogistikan tadi” katanya
Kedepan, infrastruktur dan area fisik (physical logistic) tidak lagi menjadi komponen penting dalam dunia logistik sehingga kita perlu berubah dan berkembang mengikuti area. Platform logistik memerlukan otomatisasi sehingga dapat mempermudah kolaborasi dan efisiensi informasi dengan global network.
Sementara itu, Prof. Drs. Hassan Fauzi, M.Ba., Ph.D., Ak, Dosen Akuntansi FEB UNS menyatakaan , selain tools untuk melakukan proses supply chain management, stakeholder di dalam entitas juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Hal ini terkait dengan sumber daya manusia yang menjadi kunci pertama pelaksanaan supply chain management yang efektif.
Proses supply chain management tidak lagi berorientasi pada mencari laba, akan tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan sosial dan lingkungan sebagai bentuk pertanggung jawaban sosial perusahaan.
Narasumber lain di acara yang digelar atas kerjasama ALFI dan FEB UNS adalah Arif Prabowo, CEO PT. Pelindo III Regional Jawa Tengah.
Di kegiatan itu, juga dilakukan Penandatangan MoU atau kerjasama antara ALFI dan FEB UNS.
Diolah dari: Prodi Akuntansi