Kapabilitas Bersaing Digital Diharapkan Tingkatkan Intensi Adopsi E-commerce UMKM
Penetrasi internet tidak bisa dihindari dan semakin kuat dalam memasuki dunia bisnis. Kemajuan teknologi informasi mendorong banyaknya inovasi-inovasi baru yang dimanfaatkan manusia sebagai tanggapan terhadap era destruktif.
Survei di tahun 2017, pengguna internet pada sektor bisnis di Indonesia lebih kurang 143 juta, di tahun 2019 akan lebih banyak lagi. Ini berarti, lebih dari 70% penduduk di Indonesia telah menggunakan internet. Sedangkan pelaku UMKM secara nasional hanya sekitar 2,6% yang menggunakan e-commerce. Penelitian yang mengfokuskan pada upaya intensi adopsi e- commerce sangat diperlukan.
Hal itu dipaparkan Muhammad Kholid Arif Rozaq, diawal presentasinya pada Ujian Terbuka Promosi Doktor , Senin 1/7/2019 di Aula Gedung IV FEB UNS.
Disertasi yang berjudul Kapabilitas Bersaing Digital sebagai Upaya Peningkatan Intensi Adopsi E-Commerce pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi DIY dipertahankan dihadapan sepuluh penguji, yang diketuai oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNS, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.
Kholid dalam penelitiannya mengembangkan model baru mengenai intensi adopsi e-commerce yang fokus pada kesiapan teknologi serta membangun model teoritikal dasar yang baru untuk melengkapi celah penelitian antara kesiapan teknologi dan intensi adopsi e-commerce.Â
Penelitian yang dilakukannya diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan model adopsi teknologi dengan adanya proposisi pengembangan variabel baru yaitu Kapabiltas Bersaing Digital (KBD). Kapabilitas bersaing digital ini juga diharapkan mampu meningkatkan tingkat intensi adopsi e-commerce bagi UMKM.