30 May 2023

Hadirkan Neuroscience Enthusiast, Prodi EP Gelar Forum Diskusi Kebangsaan 7

Neuroscience merupakan studi tentang sistem saraf dan fungsi otak, memiliki keterkaitan dengan bidang ekonomi dalam beberapa cara. Beberapa ilmuwan dan ekonom meyakini bahwa pemahaman tentang proses kognitif dan perilaku manusia yang mendasari pengambilan keputusan ekonomi dapat ditingkatkan melalui pengetahuan tentang neuroscience.

Perspektif Neuroscience dalam Ekonomi menjadi tema apik yang diangkat Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam Forum Diskusi Kebangsaan 7, Selasa, 30 Mei 2023 di Gedung Soehardi FEB UNS.

Kegiatan yang diikuti lebih dari 100 peserta itu menghadirkan pembicara Dokter Ryu Hasan, Sp. BS., Ahli Bedah Syaraf/Neuroscience Enthusiast.

Bhimo Rizky Samudro, S.E., M.Si,. Ph.D., Plt. Kepala Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan dalam sambutannya menyampaikan forum-forum diskusi kebangsaan yang diselenggarakan prodi EP memang mendiskusikan atau membahas wacana-wacana yang sifatnya heterodoks,  yang sifatnya anti mainstream.

“Forum seperti ini bisa menjadi pengayaan wacana, pengayaan diskusi di FEB khususnya jurusan Ekonomi Pembangunan. Kita tawarkan buat teman-teman khususnya mahasiswa bahwa di dalam berpikir atau dalam menggunakan ilmu ekonomi itu mestinya lebih holistik, lebih luas dan berkaitan dengan dimensi ilmu lain” ungkapnya.

Dalam forum itu, Dr. Bhimo mengucapkan selamat berwacana, selamat berdiskusi, berdialektika bersama Dokter Ryu Hasan. Semoga mendapatkan keberkahan dalam sisi keilmuan dan juga dapat diimplementasikan.

Dr. Ryu Hasan menjelaskan ekonomi dalam pandangan neuroscience adalah menggerakkan bagaimana manusia itu secara lebih efisien dan lebih efektif mendapatkan kalori untuk menurunkan entropi.

Lebih lanjut dikatakan, ekonomi sering dikatakan sebagai ilmu tentang perilaku, dan perilaku apa pun manusia merupakan hasil kerja otak, bahkan 99% kegiatan manusia merupakan perilaku yang tidak disadari.

Dalam lingkup keilmuan neuroscience, salah satu kajian di dalamnya yaitu neuroekonomi. Yang menjadi variabel utama ialah tentang sebenarnya manusia mengalami kesulitan untuk memahami perilakunya sendiri, hal tersebut dikarenakan sejak awal berpikir manusia merasa berbeda dengan kehidupan yang lain.

“Pada dasarnya ekonomi adalah rebutan kalori untuk mempertahankan kehidupan”, ungkapnya.

Selanjutnya “Uang bagi otak adalah hal yang secara sederhana bagi otak bisa mengkonversi kalori”. Uang menjadi hal penting dalam kehidupan

Dr. Ryu juga mengatakan kehidupan yang baik diperlukan adanya Maner atau tatakrama merupakan jembatan manusia untuk saling bekerjasama agar mampu menciptakan peradaban yang lebih baik. Kecerdasan sosial dan kecerdasan emosi merupakan erat hubungannya dengan ekonomi

Otak manusia sebenarnya adalah tempat data dan pengolahan data, segala kegiatan manusia pada dasarnya mempertahankan bahwa otak tetap bekerja.

Terakhir yang dikatakan oleh narasumber ialah “segala sesuatu yang memberikan manfaat ekonomi, meskipun jelek atau bagus itu yang itu akan eksis”

Diskusi yang digelar selama lebih kurang dua jam berlangsung sangat interaktif. Beberapa mahasiswa menyampaikan pertanyaan seputar paparan narasumber.