06 Okt 2024

Forum Akademik Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024, Kemenko PMK Ajak Kampus Tangani Kemiskinan

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko PMK) Andie Megantara mendorong civitas akademika kampus untuk mendalami isu-isu kemiskinan. Hal tersebut dijelaskannya saat menyampaikan pidato kunci pada Forum Akademik “Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024”, di Aula Gedung Suhardi Fakultas Ekonomi BisnisĀ  (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS),Rabu, (27/9/2023).

“Kami ingin mengajak teman-teman terutama para mahasiswa untuk menyenangi dan memahami topik-topik masalah kemiskinan. Karena pemikiran kemiskinan agak langka, dan jarang yang menekuni,” ujarnya.

Sesmenko Andie menyampaikan, selama ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani kemiskinan. Mulai dari upaya pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan pemberdayaan, sertaĀ  penurunan jumlah wilayah kantong-kantong kemiskinan.

Setelah upaya-upaya tersebut dilakukan, ditemukan bahwa persoalan kemiskinan bukan hanya berkaitan dengan dimensi ekonomi saja. Kemiskinan merupakan persoalan multidimensi yang melibatkan tinjauan persepktif bidang antropologi, sosiologi, psikologi, dan budaya.

Sesmenko Andie mengungkapkan masih sulitnya mengentaskan kemiskinan di Indonesia berkaitan dengan, pola pikir masyarakat, budaya, mental miskin, dan gaya hidup miskin. Karena itu, sumber daya yang ada di kampus sangat mumpuni untuk membantu pemerintah dalam mencari solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan mengatasi masalah mental miskin. Potensi mahasiswa yang mendalami keilmuan dari berbagai program studi, kemudian para dosen dan guru besar memiliki pemikiran, riset, dan karya ilmiah yang dapat membantu dalam perumusan kebijakan.

“Kami membutuhkan kampus untuk mendukung pemerintah dalam menangani kemiskinan. Kami berharap melalui kegiatan Forum Akademik ini membuat teman-teman mahasiswa mulai tertarik untuk menekuni masalah kemiskinan,” ujarnya.

Dalam kesempatan Forum Akademik “Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024” hadir Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono; Kepala Kebijakan TNP2K Elan Satriawan; Direktur Inovasi dan Hilirisasi UNS Venty Suryanti mewakili Rektor Universitas Sebelas Maret, Dekan FEB UNS, Prof. Djoko Suhardjanto.

Sebagai upaya sinergi pemerintah dengan perguruan tinggi dalam penanganan kemiskinan, Kemenko PMK dan Universitas Negeri Sebelas Maret melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang disaksikan oleh Sesmenko PMK Andie Megantara, Kepala Kebijakan TNP2K Elan Satriawan.

Di kegiatan itu juga dilaksanakan penandatangan Nota Kesepahaman antara Kemenko PMK dan UNS tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Acara dilanjutkan kuliah umum dengan narasumber Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono; Kepala Bappeda Kota Surakarta Sri Wardhani Poerbowidjojo; Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda Kemenkeu Yadi Hadian; Wakil Dekan Riset, Akademik dan Kemahasiswaan FEB UNS Dwi Prasetyani. Kegiatan kuliah umum ini diikuti oleh civitas akademika FEB UNS baik secara daring ataupun luring.

Di sesi siang, digelar Lokakarya PenajamanĀ  Kolaborasi dan Fiksasi Kegiatan Program Kolaborasi di Ruang Aula Gedung Soedarah Soepono. Kegiatan diikuti oleh Deputi 1 Kemenko PMK, Pimpinan FEB, Para Dosen, Tim Kemenko PMK, Tim Kebijakan TNP2K dan Perwakilan fakultas lain.

Dua rangkaian kegiatan tersebut terlaksana atas kerja sama Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB UNS dengan Kemenko PMK dan TNP2K .

 

Editor: Humas FEB