08 Apr 2022

Dosen FEB UNS: Mahasiswa Punya Potensi yang Besar untuk Mengembangkan Bisnis Startup

Startup merupakan model bisnis baru yang relatif berbeda dengan model-model bisnis sebelumnya. Dari sisi bisnis, pilar manajemen dan lainnya, pada prinsipnya sama dengan nilai-nilai yang diajarkan sebelumnya oleh para dosen kepada para mahasiswa, misalnya belajar karakter, motivasi dan ide bisnis. Di startup ada beberapa penyesuaian karena media yang digunakan berbeda dan karakter konsumen berbeda, maka secara istilah berbeda dan pendekatan bisnisnya juga berbeda.

Hal itu disampaikan Catur Sugiarto, S.E, M.S.M, Ph.D, Kepala Divisi Startup & Inkubasi Universitas Sebelas Maret (UNS) mengawali presentasinya dalam Webinar yang bertema Merintis Startup saat Masih Kuliah, Kenapa Nggak?, Jumat, 8 April 2022.

Di hadapan peserta webinar yang sebagian besar adalah para mahasiswa, dosen FEB UNS itu menyebutkan ada 35 startup yang dihasilkan dan telah diinkubasi oleh Inkubator Bisnis UNS di tahun 2021. Hal ini berdampak, baik secara langsung ataupun tidak terhadap mahasiswa, industri dan UNS sebagai sebuah lembaga. UNS mendapatkan beberapa prestasi yang tidak terduga dari mahasiswa dan juga alumnus. Hal ini berpengaruh juga pada peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) UNS.

Menurutnya, potensi yang dimiliki mahasiswa saat ini sangat besar dan startup menjadi satu model bisnis yang relevan sekali di saat ini, di era pandemi yang menjadi sebagai solusi untuk berbagai pihak.

“Startup sudah menjadi perhatian banyak pihak karena dampaknya sangat besar terhadap kebangkitan ekonomi nasional. Berbagai upaya bisa dilakukan agar bisa menumbuhkan startup lebih banyak lagi, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas, utamanya di perguruan tinggi, dari lingkup terkecil. Bahkan kita bisa merekomendasikan ke yang lebih luas, ke tingkat pemda ataupun nasional untuk bisa mengembangkan ekosistem” jelasnya.

Upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan mengembangkan ekosistem startup, menumbuhkan berbagai tools atau perangkat infrastruktur, salah satunya dengan menumbuhkan kreatif-kreatif hub atau inkubator atau coworking space. Ekosistem  yang lebih luas lagi yakni stakeholder terkait, perbankan, pemerintah.

UNS memiliki kesempatan untuk bisa menumbuhkan eksosistem dengan cara memperbanyak tempat- tempat menuangkan ide mahasiswa, ruang-ruang diskusi dosen dengan mahasiswa dalam kaitannya  kewirausahaan, bagaimana merintis bisnis dan bagaimana mengembangkan bisnis.

Mengutip dari starupblink, ekosistem seperti apa yang dimaksud dalam pengembangan ekosistem yakni dari sisi kuantitas meliputi jumlah startup yang dihasilkan satu negara atau wilayah, jumlah tempat- tempat bekerja,  berdiskusi, mengeluarkan ide, jumlah akselelator bisnis, dan jumlah konferensi-konferensi starup. Sedangkan dari sisi kualitas, traction, investment, jumlah pegawai, jumlah unicorn, global startup event.

Tidak kalah penting adalah lingkungan bisnis yang baik, kaitannya dengan kebijakan pemerintah, seperti kemudahan bisnis, internet speed, internet freedom, jumlah paten. Kemampuan Bahasa Inggris juga menjadi sangat penting kaitannya dengan networking dan bagaiman mempelajari literatur untuk secara mandiri mengembangkan bisnis.

Di kegiatan itu, Catur Sugiarto mengajak mahasiswa untuk mulai mengembangkan potensi yang dimiliki, sering mengunjungi laman UNS Innovation Hub di alamat ihub.uns.a.c.id untuk mendapatkan banyak informasi startup.  iHub merupakan divisi di bawah Direktorat Inovasi dan Hilirisasi UNS berfokus pada program pengembangan startup dan pengelolaan inkubator bisnis UNS. Divisi ini membantu pengembangan ekosistem inovasi serta melahirkan startup-startup yang mandiri dan berdaya saing dalam menghadapi Revolusi Society 5.0. (Tetri).