07 Okt 2024

Dosen FEB UNS Gunakan Beragam Aplikasi Pembelajaran Daring

Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) sejak tanggal 16 s.d 28 Maret 2020 wajib melakukan perkuliahan daring (online). Kewajiban ini berlaku sejak Rektor UNS mengeluarkan Surat Edaran tentang kewaspadaan dini, kesiapsiagaan serta tindakan antisipasi pencegahan penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan UNS.

Penggunakan aplikasi untuk perkuliahan daring yang dilakukan oleh dosen lebih fleksibel sesuai dengan kemampuan dosen. Aplikasi yang digunakan dosen beragam, ada yang menggunakan Spada (Sistem Pembelajaran Daring) UNS, Google Classroom, Google Meeting, Zoom Cloud Meeting, Webex , IG Live ataupun Whatsapp Group (WAG).

Suasana kuliah daring Prof. Doddy dengan Aplikasi Zoom Cloud Meeting

Di awal pemberlakuan wajib perkuliahan daring, Prof. Doddy Setiawan, SE.,MSi,. Ph.D, Ak, dosen Program Studi (Prodi) Akuntansi melaksanakan perkuliahan Metodologi Penelitian (Metopen) dengan menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting kepada 40 mahasiswa.

Dengan aplikasi ini, perkuliahan lebih efektif karena dosen dan mahasiswa dapat berkomunikasi langsung dengan video call . Untuk presensi juga bisa terlihat semuanya, mana yang sudah join atau belum.

Dalam perkuliahan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, hanya ada sedikit kendala sinyal yang dialami oleh tidak lebih dari tiga orang mahasiswa yang berada di daerah.

Muhammad Ridwan Ikhsan, Ketua Kelas C matakuliah Metopen mengatakan di keadaan darurat corona, pembelajaran ini cukup efektif. Namun akan menjadi efektif bila sinyal temen-temen mahasiswa tidak terhambat.

“Kebetulan saya pakai wifi, kalau dari saya pribadi tidak masalah, namun untuk temen temen yang menggunakan kuota sebagian besar keberatan, mengingat dua jam lamanya pembelajaran online” jelasnya kepada Humas.

Sementara itu, di hari yang sama , Deny Dwi Hartomo, S.E.,M.Sc, Dosen Program Studi (Prodi) Manajemen melakukan perkuliahan untuk matakuliah Manajemen Perbankan kelas C dengan WAG.

Penggunaan WAG sengaja dipilihnya untuk tidak terlalu membebani kuota bagi mahasiswa meskipun memang interaksi melalui WAG terbatas hanya tulisan atau voice record dan tidak bisa kontak mata dengan mahasiswa.

“Alhamdulillah seluruh mahasiswa 100% bisa mengakses, dibuktikan dari view setiap chat oleh seluruh mahasiswa. Dan whatsapp tidak butuh kuota banyak. Video conference lebih efektif namun butuh kecepatan dan kuota data yg lumayan yang tentunya mahasiswa mungkin akan terbebani” paparnya

Dalam perkuliahan yang berlangsung kurang lebih 2,5 jam, sempat ada kendala di pengiriman video presentasi mahasiswa karena maksimal file 60 mb saja. Lebih dari itu harus di-split.

Dr. Aisyah dan para mahasiswa dengan Aplikasi Webex

Dosen FEB yang lain, Dr. Siti Aisyah Tri Rahayu, S.E.,M.Si, menggunakan dua aplikasi dalam perkuliahannya yang dilakukan berturut-turut di 3 kelas, Webex untuk dua kelas S-1 Ekonomi Pembangunan dan Google Meeting untuk perkuliahan di kelas S-3 Manajemen.

Dari dua aplikasi yang digunakan itu, Dr. Aisyah juga mengalami kendala teknis terutama kesulitan connect dan suara yang kurang jelas terdengar.

Meskipun dalam prakteknya, masih ada beberapa kendala untuk penerapan aplikasi di perkuliahan daring, namun secara umum, perkuliahan dalam kondisi kedaruratan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. (Humas)

 

Editor: Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si.