Berwirausaha di Era Ekonomi Kreatif
Beda antara employee dan entrepreneur yang paling nampak adalah dalam hal waktu. Employee akan bekerja sekitar 8-12 jam. Bekerja terkekang oleh waktu dan tidak bisa mendelegasikan. Sedangkan seorang entrepreneur bisa mengontrol uang dan waktunya.
Seorang pekerja mendapatkan upah tetap, jika tidak bekerja tidak mendapatkan upah serta bekerja dalam batasan usia. . Sedangkan seorang pebisnis akan dapat hasil yang lebih banyak dari pengelolaan bisnisnya dan waktu yang tidak dibatasi usia.
Hal itu disampaikan Endang Kurniawan, alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret saat berbagi cerita suksesnya di acara Entrepreneur & Charity With Alumni “Berwirausaha Inovatif di Era Ekonomi Kreatif, Sabtu 12/10/2019 –
Dihadapan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Wirausaha FEB UNS, Endang Kurniawan memberikan semangat untuk para wirausaha muda agar menjadi seorang pebisnis yang tangguh, dan tidak bermental “block”.
Menurut Endang, mental block adalah pengekangan terhadap memori atau pikiran dalam diri seseorang. memiliki perasaan “nggak enak” atau waw-was yang menghambat seseorang melakukan sebuah tindakan. Beberapa pernyataan itu diantaranya “jangan’-jangan lagi meeting”, ” jangan- jangan sedang sibuk”, “Jangan-jangan ditolak” ,”Jangan-jangan barangnya dinilai nggak-baik ” dan lainnya sebagainya.
Pebisnis harus fokus pada keunggulan yang dimiliki dan harus bisa membedakan antara bisnis dan sosial. Tidak mencampur adukan keduanya agar manajemen tertata rapi.
Yang juga penting bagi seorang pebisnis adalah membangun “customer base” agar memperolah pengetahuan tentang customer, tracking behaviour (individual), membangun kompetensi dasar individu dan organisasi, individu yang highskilled dan juga multiskilled, dan membangu skema baru dari hubungan C to C, seperti cooperation, joint competence.