Webinar Prodi Maksi FEB Angkat Tema Optimalisasi Pembelajaran Daring pada Program Pascasarjana
Dalam proses pembelajaran daring, ada lima hal yang harus dipersiapkan dosen agar proses pembelajaran berjalan efektif, yakni mempersiapkan materi pembelajaran (learning object), menyampaikan materi pembelajaran (learning delivery), mempersiapkan interaksi pembelajaran (learning engagement), mempersiapkan aktifitas dalam pembelajaran (learning activities) dan mempersiapkan assessment dalam pembelajaran (learning assessment).
Kita harus mendorong agar mahasiswa bukan hanya mengkonsumsi konten, bukan hanya download materi dan tugas-tugas namun mengalami proses untuk learning activities. Aktifitas pembelajaran yang membuat mahasiswa memiliki engagement (makna) atau kesan dan experience (pengalaman) .
Pernyataan itu disampaikan Dr. Ir. Ridi Ferdiana, ST, MT, IPM, Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada Webinar yang diselenggarakan Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS), Sabtu 29 Agustus 2020.
Selanjutnya dikatakan, pembelajaran daring itu bukan sesuatu yang mudah, membutuhkan sekumpulan latihan, baik dari sisi pengajar maupun mahasiswa. Dan yang paling penting adalah bagaimana interaksi pengalaman pembelajaran dari luring itu bisa kita pindahkan sebagian besar ke daring, sehingga aktifitas pembelajaran menjadi aktifitas yang penting melebihi dari aspek-aspek konten yang mungkin kita kembangkan.
Sebelum mengarah ke pembelajaran daring, kita harus memahami juga infrastruktur pembelajaran.
“Yang sangat perlu diperhatikan adalah bukan hanya kita memilih sinkronus dan asinkronus tapi juga harus melihat kondisi mahasiswa. Sebaiknya dosen melakukan survei di kelas masing-masing sebelum merancang learning delivery untuk memastikan apakah perangkat lunaknya sudah siap atau belum” jelasnya .
Hal senada disampaikan oleh Dr. Izza Mafruhah, SE, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UNS dalam pembelajaran daring perlu usaha lebih untuk mempersiapkan materi pembelajaran, harus dibuat semenarik mungkin, harus memperhatikan sisi pedagogi dari suatu materi, mahasiswa perlu dimotivasi dan diorganisasikan agar mereka bisa terlibat secara langsung dan juga sarana dan prasarana harus mendukung.
Sementara itu, Dr. Sri Suning Kusumawardani, ST, MT, Dosen DTETI FT Universitas Gadjah Mada menyampaikan meskipun pembelajaran daring bukanlah sesuatu yang mudah namun pembelajaran ini bisa kita lakukan dengan pengalaman-pengalaman luring, kita coba merepresentasikan di dalam daring. Meskipun ada keterbatasan, kita dapat mengkombinasikan antara sinkronus dengan asinkronus secara harmonis.
Pemaparan ketiga narasumber diikuti seksama oleh sekitar 40 peserta webinar dilanjutkan dengan diskusi interaktif. Acara yang bertema Optimalisasi Pembelajaran Daring pada Program Pascasarjana di Era New Normal dibuka oleh Ari Kuncara Widagdo, S.E., M.B.A.Ph.D,Ak. Kepala Program Studi Magister Akuntansi FEB UNS. (Humas)
Editor: Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si.