27 Dec 2022

Webinar Prodi EP Angkat Tema Ekonomi Eksperimental

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar Webinar Ekonomi Eksperimental pada Selasa, 20/12/2022 dengan menghadirkan Guru Besar Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Prof. Dr. Ir. Bambang Juanda, MS. sebagai narasumber.

Webinar yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari dalam maupun luar UNS tersebut dibuka oleh Bhimo Rizky Samudro, S.E., M.Si., Ph.D, Kepala Program Studi (Kaprodi) Ekonomi Pembangunan (EP) FEB UNS.

Bhimo Rizky Samudro, Ph.D, saat memberikan sambutan

Dalam sambutannya, Kaprodi EP menyampaikan Prodi EP telah beberapa kali menggelar kegiatan webinar yang mengeksplor beberapa cabang ilmu ekonomi. Diskusi-diskusi seperti ini akan terus digelar untuk menambah wawasan keilmuan bagi akademisi.

Dalam materinya, Prof. Bambang menjelaskan Ekonomi Eksperimental berkembang bersamaan dengan behavioral economics karena kajiannya juga sama yang memasukkan aspek psikologi, emosi dan sosial (multidisplin).

Prinsip dasar desain eksperimental sebenarnya ada tiga yaitu ulangan, pengacakan  dan kontrol lingkungan.

Lebih lanjut Prof. Bambang menjelaskan perbedaan antara rancangan survei (survei design) dengan rancangan percobaan (experiment design).

Prof. Bambang Juanda, narasumber

Menurutnya, pada survei, peneliti bersifat pasif, peneliti hanya menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitiannya, penyebab perubahannya sulit diketahui, telaahannya bersifat enumeratif, cukup kuat dalam representasi karena umumnya didasarkan pada kondisi alami, serta membutuhkan volume data yang besar.

Sebaliknya, dalam eksperimen peneliti bersifat aktif, memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasan terhadap sumber-sumber keragaman data. Peneliti juga dapat menciptakan jenis perlakuan yang diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada responnya. Telaahnya bersipat analitis yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar berbagai faktor.

Perbedaan yang menonjol di antara kedua rancangan terletak pada proses mendapatkan data. Pada survei, data didapatkan dengan mengambil secara langsung dari lapangan, sedangkan data pada eksperimen belum tersedia sehingga perlu dilakukan percobaan terlebih dahulu untuk menghasilkan data.

Narasumber juga memberikan ilustrasi rancangan percobaan berjudul “Mengkaji Pengaruh Informasi serta Jumlah Penjual dalam Transaksi Pasar.” Pada ilustrasi ini, diberikan tiga rancangan, yakni rancangan perlakuan, rancangan lingkungan, dan rancangan pengukuran. Rancangan perlakuan berkaitan dengan pembentukan perlakuan-perlakuan, rancangan lingkungan berkaitan dengan penempatan perlakuan-perlakuan pada unit-unit percobaan, sedangkan rancangan pengukuran berkaitan dengan pengambilan respons dari unit-unit percobaan. (Tetri)