18 May 2020

Tim Satgas Dampak Covid-19 FEB UNS Bergerak Ke Luar Kampus

Ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 wajib dikendalikan dengan baik agar kondisi sosial dan ekonomi masyarakat tetap stabil. Terlebih, para ahli masih belum bisa memprediksikan secara pasti sampai kapan Pageblug Covid-19 ini akan berakhir.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) sebagai sebuah lembaga akademik juga memiliki kewajiban untuk turut berkontribusi menjaga ketahanan pangan, baik di lingkungan internal maupun eksternal.

Pernyataan itu disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS), Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com.(Hons)., Ph.D., Ak. saat acara bincang-bincang di Radio Metta FM, Senin 18 Mei 2020. Bincang-bincang yang membahas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19 tersebut, Prof. Djoko bersama dengan Drs. Bambang Sarosa, MSi. dari Tim Satgas Dampak Covid-19 yang juga Ketua komunitas motor FEB UNS, EMC.

Dekanat FEB UNS di awal April 2020 telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Dampak Covid-19 yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan pangan bagi mahasiswa yang masih berada di tempat pondokannya masing-masing, juga bagi keluarga besar FEB UNS yang terdampak COVID.

“Penggalangan donasi berasal dari para alumni UNS, korporasi, dosen dan tenaga kependidikan dan EMC. Satgas ini pada akhirnya diharapkan dapat memberikan sumbangsihnya dan memberikan dampak yang luas terhadap efek dari pageblug Covid-19” jelas Prof. Djoko .

Seiring berjalannya waktu, gagasan ini berkembang, bantuan tidak hanya untuk lingkungan keluarga besar FEB UNS namun juga di luar FEB UNS yang membutuhkan.

Drs. Bambang Sarosa M.Si mengatakan, gagasan pembentukan Tim Satgas Dampak Covid-19 ini spontan dari Dekan. Dalam kondisi wabah seperti ini, lingkungan FEB UNS harus memiliki ketahanan, baik dari segi ekonomi, sosial maupun psikis. Selanjutnya, bantuan pun akhirnya mulai bergerak keluar,  FEB UNS membantu pengelolaan pakan satwa di tengah pagebluk Covid dan beri bantuan kepada karyawan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

Di akhir perbincangan, Prof. Djoko berharap agar pandemi ini segera usai sehingga kehidupan bisa normal kembali. Selama wabah, masyarakat harus sadar bahwa kita tidak hidup sendiri, namun hidup bermasyarakat, jangan seenaknya sendiri, mari patuhi anjuran yang baik dari pemerintah, jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan agar kita segera memutus mata rantai wabah ini.

FEB UNS mengusung slogan “Urip Sing Urup Memayu Hayuning Bawana” dengan harapan dapat mengambil sikap peduli pada sesama makhluk hidup, baik manusia maupun bumi dan seisinya. (Humas)

Editor: Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si.