Strategi dan Kerja Sama yang Apik, Mahasiswa FEB Raih Juara 2 Islamic Economics Olympiad
Tim Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil meraih juara 2 pada Islamic Economics Olympiad yang digelar Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor), 10-24 Januari 2023.
Kerja sama tiga mahasiswa FEB yakni Novita Anggun Pratiwi (Prodi S1 Manajemen), Muhammad Fatih Mafaiziddin (Prodi S1 Manajemen) dan Fathir Fikro Al Ishlah (Prodi S1 Ekonomi Pembangunan) mengantarkan ketiganya masuk final setelah berkompetisi secara online di babak penyisihan dengan 25 tim dari perguruan tinggi di Indonesia.
Di babak final tersisa 6 tim yang harus berjuang keras yakni UNS, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya (2 tim) dan Universitas Mataram untuk beradu kecerdasan dan ketangkasan secara offline. Di setiap babaknya, peserta wajib menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam lomba itu, peserta harus melalui empat babak, pertama babak soal wajib, kedua babak lemparan, ketiga babak rebutan dan yang ke 4 babak tokoh ekonomi. Sistem lomba mengunakan nilai minus untuk setiap jawaban yang salah.
Materi yang diberikan juri seputar ekonomi mikro dan makro syariah, lembaga keuangan, fatwa dan undang-undang, pasar modal, perkembangan pra ekonomi Islam, tokoh ekonomi Islam dunia serta pengetahuan kandungan Quran tentang muamalah.
Di ke empat babak final ini, Tim FEB menyusun strategi dengan hanya menjawab ketika yakin benar saja, sehingga Tim FEB tidak ada pengurangan dan inilah yang menjadikan tim mendapat juara 2.
Ketua tim, Novita Anggun yang sering mengikuti berbagai olimpiade mengatur strategi untuk memenangkan Islamic Economics Olympiad. Dia membuat konstruksi rangka lomba dari awal sampai akhir mulai dari pendaftaran, pembagian materi, sistem belajar, bekerja sama saat lomba, membuat presentasi, komposisi menyampaikan kepada dewan juri dan sebagainya.
“Sebelum mengikuti lomba ini, saya berusaha menanamkan suatu nilai ke tim agar ketika apapun masalah yang ada nantinya di depan, karena kita tidak bisa memprediksi setiap masalah yang terjadi itu apa, tapi kita tetap akan lanjut dengan lomba ini. Jangan pernah takut untuk mencoba, kita tidak pernah tahu kemampuan dan kapasitas kita jika tidak pernah mencoba” ungkapnya.
Dikatakan juga, berlomba-lomba dalam kebaikan adalah suatu hal yang dianjurkan kepada umat manusia. Kebaikan yang saling dikompetisikan akan membuahkan sesuatu yang jauh lebih baik sebab ukuran kemenangan akan selalu berubah sehingga perlu adanya semangat juang.
Di setiap lomba, kita akan mendapat pengalaman bagaimana belajar terkait aspek manajemen waktu dan mengatur prioritas untuk kita semakin terakselerasi saat mengikuti lomba.
“Kami juga mendapatkan hikmah agar kita belajar mempercayai segala perencanaan Allah, belajar yakin dan ikhlas serta bersyukur dengan setiap kesempatan yang didapat” tutupnya.