05 Okt 2024

Prodi S1 Manajemen Hadirkan Head Analyst Bank Indonesia dalam Guest Lecture Digitalisasi UMKM

Program Studi S1 Manajemen menggelar Guest Lecture yang menghadirkan narasumber dari Bank Indonesia. Gelaran Guest Lecture bertajuk Empowering MSME Growth through Digitization tersebut terlaksana secara daring melalui Zoom Cloud Meeting pada Sabtu (08/07/2023).

Kuliah tamu tersebut menghadirkan Dr. Panji Achmad, LL.M, Group Head/Director of Legal Department of Bank Indonesia yang membahas empat poin penting dalam perkembangan digitalisasi di UMKM.

Poin tersebut antara lain tugas dan wewenang bank sentral pasca disahkannya UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), penerapan omnibus law sistem keuangan, Bank Indonesia dan sistem pembayaran di Indonesia, serta pengembangan UMKM dan digitalisasi di Jawa Tengah.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut dibuka dengan sambutan Dr. Joko Suyono. Melalui sambutannya, ia mengungkapkan bahwa kuliah tamu kali ini dihadiri oleh mayoritas mahasiswa Prodi S1 Manajemen di semester akhir yang mengikuti program MBKM.

“Kami berharap materi hari ini dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana mengelola UMKM terkait digitalisasi,” harap Dr. Joko Suyono.

Selaras dengan harapan Dr. Joko, Dr. Panji menyatakan bahwa tujuan dari guest lecture dan tugas BI terkait pemberdayaan UMKM sangatlah sesuai. Hal ini dikarenakan saat ini Bank Indonesia sedang giat-giatnya dalam mensosialisasikan peraturan baru terkait omnibus law atau UU P2SK.

“Digitalisasi membantu UMKM pada saat pandemi covid. Tanpa digitalisasi, mungkin pengaruh covid akan sangat besar bagi UMKM,” ungkap Dr. Panji.

Selain bertugas sebagai bank sentral di Indonesia, BI turut serta dalam pengembangan UMKM antara lain lewat pendampingan, literasi keuangan, dan kestabilan harga. Dalam hal ini tugas BI dalam UU P2SK meliputi mengeluarkan alat pembayaran yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, menjaga stabilitas sistem keuangan melalui pengaturan dan pengawasan makroprudensial, serta menjalankan fungsi “the lender of the last resort.”

Terkait pengembangan sektor pembayaran digital, ia menyebut bahwa konsumen perlu mempertimbangkan keseimbangan antara risiko dan fungsional alat pembayaran digital. Hal ini terkait dengan banyaknya risiko keamanan yang melekat pada penggunaan sistem digital tersebut.

“Untuk itu semua sistem pembayaran di Indonesia harus dibawah pengawasan bank sentral, tidak boleh ada ‘shadow banking’ (bank yang tidak sesuai/tidak mengikuti peraturan BI). Sistem pembayaran harus terhubung dengan sistem perbankan. Salah satu kemajuan yang diluncurkan oleh BI adalah penggunaan QR code, bernama QR code Indonesian Standard. Penggunaan QRIS sangat bermanfaat, khususnya pada saat pandemi Covid-19.” jelasnya.

Bahkan QRIS ini telah berkembang menjadi QRIS cross border, yang hingga saat ini telah bisa digunakan di Thailand, Malaysia, dan terakhir disahkan di Singapura.

Sejalan dengan perkembangan sistem pembayaran resmi yang dibangun oleh BI, menurut data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, pada 2022, ada 20,76 juta unit UMKM yang telah menggunakan ekosistem digital. Dalam rangka pengembangan UMKM ini, BI memberikan program pengembangan UMKM serta keuangan inklusif.

“Statistik digitalisasi di Jawa Tengah pengguna pembayaran digital paling besar adalah generasi Z dan milenial. Pada tahun 2022, jumlah UKM yang telah masuk ekosistem digital meningkat 26,6% dibandingkan tahun 2021. Sementara target Kemenkop untuk tahun 2024 adalah 30 juta unit UMKM yang bergabung dalam ekosistem digital ini.”

Antusiasme mahasiswa kepada materi sistem keuangan Indonesia tampak saat sesi tanya jawab. Dr. Panji beberapa kali menyampaikan bahwa pertanyaan yang diajukan mahasiswa sangatlah menarik dan penting.

Di akhir sesi tanya jawab, Dr. Panji menyampaikan dua saran penting dalam penggunaan sistem pembayaran digital.  “Gunakanlah pembayaran digital secara bijak. Berhati-hati dalam melakukan transaksi digital.” tegasnya.

Mengakhiri kegiatan Guest lecture pada kesempatan ini, Dr. Wulan Permatasari, SE., MM., SHRM-CP., moderator acara menyampaikan ucapan terimakasih pada Dr. Panji yang telah menjelaskan materi.

“Pak Panji banyak membahas mengenai perkembangan UMKM di Jawa Tengah dan Indonesia. Ini adalah materi yang sangat bermanfaat karena banyak mahasiswa di FEB UNS  yang belum memahami sistem pembayaran di Indonesia. Semoga kedepan Pak Panji akan dapat kembali berbagi ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa FEB UNS. Terima Kasih kepada peserta yang telah hadir dan Tim Taskforce PKKM Prodi S1 Manajemen. Terima kasih Pak Panji atas ilmu dan sharingnya,” ungkapnya mengakhiri sesi Guest Lecture.