MAKSI FEB UNS Kupas Pentingnya Metode Kualitatif dalam Riset Akuntansi
Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), kembali menghadirkan kegiatan akademik inspiratif melalui Guest Lecture bertajuk “Seeing What Statistics Can’t: The Value of Qualitative Approaches for Early-Career Researchers.”
Kegiatan yang digelar secara daring pada Rabu, 15 Oktober 2025 ini berfokus pada pentingnya pendekatan kualitatif dalam penelitian, terutama bagi peneliti muda dan mahasiswa pascasarjana yang tengah mendalami fenomena kompleks di bidang akuntansi, bisnis, maupun organisasi nirlaba.
Kuliah tamu ini menghadirkan Dr. Miranti Kartika Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., dosen dari Universitas Indonesia sekaligus peneliti yang dikenal atas kepakarannya dalam bidang penelitian kualitatif, akuntansi Islam, dan akuntabilitas organisasi nirlaba (NGO).
Dalam sesi yang berlangsung interaktif, Dr. Miranti membedah secara mendalam nilai dan keunggulan penelitian kualitatif dalam memahami konteks sosial di balik data angka statistik.
Dalam pemaparannya, Dr. Miranti menekankan bahwa pendekatan kualitatif memiliki keunggulan dalam menggali makna dan pengalaman manusia secara utuh, sesuatu yang sering kali tidak terjangkau oleh metode kuantitatif.
“Jika penelitian kuantitatif bertujuan untuk menggeneralisasi temuan (to generalize findings), maka penelitian kualitatif berfokus untuk memahami keunikan dari setiap kasus (to understand the uniqueness of the case),” jelasnya.
Ia juga mencontohkan penelitian yang pernah dilakukannya pada sebuah NGO kemanusiaan besar di Indonesia (ACT) dengan menggunakan metodologi kualitatif interpretatif. Studi tersebut melibatkan 46 wawancara semi-terstruktur, 5 focus group discussions, observasi, dan analisis dokumenter untuk menelusuri makna akuntabilitas dalam konteks organisasi nirlaba.
Melalui studi tersebut, ditemukan bahwa akuntabilitas NGO tidak hanya berhenti pada pelaporan keuangan, tetapi harus berorientasi pada kemandirian penerima manfaat (beneficiaries’ self-reliance), yang diibaratkan sebagai memberikan “alat pancing” bukan sekadar “ikan.”
Selain menyoroti teknik dan metodologi, Dr. Miranti juga menggarisbawahi perjalanan peneliti dalam memaknai data.
“Dari data kita memperoleh informasi, dari informasi lahir pengetahuan (knowledge), dan pada akhirnya menghasilkan kebijaksanaan (wisdom) yaitu kemampuan untuk melakukan hal yang benar (doing the right things),” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun penelitian kualitatif kerap mendapat kritik terkait validitas dan reliabilitas, justru pendekatan ini sangat krusial dalam memahami praktik akuntansi dalam konteks sosial dan organisasi yang dinamis.
Kegiatan kuliah tamu ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi Magister Akuntansi FEB UNS dalam memperkuat kapasitas mahasiswa dan peneliti muda di bidang metodologi penelitian yang relevan dengan perkembangan ilmu akuntansi kontemporer.
Melalui kegiatan seperti ini, MAKSI FEB UNS berkomitmen untuk mendorong lahirnya peneliti yang tidak hanya berpikir analitis, tetapi juga reflektif dan kontekstual, sejalan dengan tujuan pendidikan tinggi yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas dan Tujuan 16: Kelembagaan yang Tangguh dan Inklusif.