07 Nov 2025

Kuliah Umum Akuntansi Publik, Diskusikan Isu Kontemporer dan Pendekatan Mixed Methods dalam Riset

Sebagai upaya memperkuat literasi riset dan memperluas wawasan akademik di bidang akuntansi sektor publik, Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Isu Kontemporer Akuntansi Sektor Publik dan Pendekatan Mixed Methods dalam Riset.

Kegiatan ini diikuti oleh 90 mahasiswa program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang merupakan para pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dalam sambutannya, Prof. Doddy Setiawan, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., Ketua Program Studi S1 Akuntansi menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana untuk memperluas wawasan penelitian mahasiswa, khususnya dalam bidang akuntansi sektor publik.

“Kami ingin teman-teman memahami bahwa pendekatan kualitatif dan kuantitatif sama pentingnya. Keduanya memberi cara pandang yang berbeda namun saling melengkapi. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu, bahkan menghasilkan publikasi bereputasi seperti di Sinta 2 atau Scopus,” ujar Prof. Doddy.

Lebih lanjut, Prof. Doddy menekankan pentingnya menyiapkan penelitian sejak dini agar penulisan skripsi tidak dilakukan secara terburu-buru.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi tonggak bagi mahasiswa untuk memulai riset dengan baik dan menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas,” imbuhnya.

Di akhir sambutannya, Prof. Doddy menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut sebagai bagian dari upaya membangun budaya riset di lingkungan akademik FEB UNS.

Sementara itu, Dr. Sutaryo, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA., CRA., CRP., ACPA, Wakil Dekan Bidang Nonakademik yang juga bertindak sebagai moderator menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari kerja sama antara UNS dan BPKP.

“UNS dipercaya untuk mengelola 90 pegawai BPKP dalam program ini. Mereka masih muda, penuh potensi, dan diharapkan kelak menjadi calon-calon pemimpin di lingkungan BPKP. Oleh karena itu, penguatan literasi riset menjadi fokus utama agar mereka mampu menghasilkan penelitian yang relevan dan bermanfaat,” terangnya.

Menurutnya, riset tidak sekadar mengumpulkan data, tetapi merupakan proses berpikir kritis dan kreatif untuk menemukan hal-hal baru yang belum banyak diperhatikan orang lain.

“Riset adalah tentang melihat apa yang orang lain lihat, namun berpikir tentang apa yang orang lain tidak pikirkan,” pungkasnya.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Dr. Rusdi Akbar, M.Sc., Ph.D., Ak., CA. dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) memaparkan materi bertajuk “Mixed Research Approach”. Dalam paparannya, Ia menekankan pentingnya sinergi antara metode kualitatif dan kuantitatif untuk memahami realitas sosial secara komprehensif.

“Riset yang baik tidak hanya menguji teori, tetapi juga memahami makna di balik angka. Pendekatan campuran memberi pandangan yang lebih utuh terhadap fenomena akuntansi publik,” jelasnya.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Taufiq Arifin, S.E., M.Sc., Ph.D, Ak dengan materi “Generating Research Ideas”.

Dalam paparannya, Ia mengajak mahasiswa memahami bagaimana menghasilkan ide riset yang berdampak tinggi (high-impact research) melalui identifikasi research gap, pengamatan isu kontemporer, serta pemanfaatan data yang semakin beragam, termasuk data teks seperti laporan publik, pidato, maupun media sosial.

Ia juga menekankan bahwa riset besar tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Melalui kuliah umum ini, para peserta diperkenalkan pada pendekatan riset modern, mulai dari analisis teks dalam laporan keuangan publik, eksplorasi data kualitatif melalui wawancara dan focus group discussion, hingga integrasi hasil penelitian untuk menjawab tantangan tata kelola sektor publik.

Kegiatan ini diharapkan menjadi bagian penting dalam penguatan kompetensi riset mahasiswa serta mendukung upaya menciptakan tata kelola publik yang lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas.

Kegiatan ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan 16 (Institusi yang Kuat dan Inklusif), melalui peningkatan kapasitas riset dan literasi akademik di bidang akuntansi publik yang berorientasi pada tata kelola yang transparan dan berkeadilan.