Mahasiswa Bisnis Digital FEB UNS Ikuti Adhi Karya Mengajar
Pengembangan Bisnis dan Strategi Keuangan Perusahaan menjadi tema yang diangkat pada Adhi Karya Mengajar di Aula Konimex Gedung Bachtiar Effendi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), akhir Februari lalu.
Kuliah Umum yang diikuti oleh Mahasiswa Bisnis Digital FEB UNS menghadirkan Ir. Lasarus Bambang S., ST., MM., IPM., General Manager, Departemen Pengembangan Bisnis, PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
Kegiatan juga dihadiri oleh Tastaftiyan Risfandy, Ph.D., Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi FEB UNS, dan Johadi S.E., M.Sc Dosen FEB UNS.
Perusahaan Adhi Karya merupakan perusahaan publik dibidang konstruksi yang mana sebagain besar kepemilikan sahamnya yakni sebesar 64% dimiliki oleh negara dan sisanya 36% dimiliki oleh publik.
Perusahaan Adhi Karya memiliki lini Bisnis meliputi: Engineering and Construction, Property, Manufacture, Investment and Concession.
Beberapa proyek yang terkenal dari Adhi Karya diantaranya Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Preservasi Jalan Nasional Riau, Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT), Preservasi Jalan Nasional Sumatera Selatan, LRT, Jabodetabek, dan yang baru-baru ini adalah Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo.
Dihadapan mahasiswa, Lasarus menjelaskan beberapa teori yang digunakan oleh perusahaan Adhi karya dalam menjalankan bisnis perusahaan agar dapat maju dan berkembang.
Lima teori yang dijabarkan yakni (1) Teori Collaborative Governance, merupakan tata Kelola kolaboratif yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk secara bersama-sama Menyusun dan mengimplementasikan suatu kebijakan bersama; (2) Teori Business Development, pengembangan bisnis agar berkembang dengan sukses perlu mencari peluang bisnis baru, membangun dan mempertahankan hubungan klien yang sudah ada atau strategic partnership, dan rencana lainnya untuk meningkatkan profit dan market share; (3) Teori Strategi Keuangan Perusahaan, strategi ini berupaya untuk memaksimalkan nilai keuangan perusahaan dengan memperhatikan Tindakan keuangan yang terbaik; (4) Teori Public Private Partnership, teori ini memiliki arti bahwa penting untuk memiliki hubungan antara pemerintah dengan badan usaha dalam rangka pembangunan dan penyediaan infrastruktur; (5) Teori IMBT (Ijarah Muntahiyah Bit-Tamlik), merupakan akad sewa menyewa berkaitan dengan pemindahan kepemilikan objek akad dari pemberi sewa kepada penyewa.
Lasarus memberikan pesan bahwa kita harus memandang keberagaman dalam hal ini adalah teman-teman mahasiswa FEB UNS sebagai suatu hal yang positif dan harus dimanfaatkan untuk selalu berinovasi.