Kuliah Umum Prodi S1 Akuntansi Angkat Tema Kinerja Perbankan dan Perkembangan Bisnis di Masa Pandemi
Pandemi Covid 19 yang telah menerpa negeri ini selama hampir dua tahun banyak menimbulkan perubahan di dunia usaha. Banyak usaha yang mengalami penurunan omset bahkan ada beberapa pengusaha yang menutup usahanya karena tidak sanggup membiayai operasionalnya. Berkurangnya pendapatan masyarakat menyebabkan turunnya daya beli untuk membeli barang-barang di luar kebutuhan pokok.
Berdasarkan hasil survei Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Solo, kegiatan usaha hingga triwulan ke 4 tahun 2020 mengalami penurunan. Harta lancar atau uang tunai yang disimpan di bank dan rentabilitas atau laba usaha selama tiga bulan berturut-turut 3 bulan terakhir pada triwulan ke empat tahun 2020 turun masing-masing indikatornya minus 2,8 % dan minus 25%.
Pernyataan itu disampaikan Lekso Mirmawan, Kepala Cabang Bank Jateng Cabang Solo saat menjadi narsumber di acara Kuliah Umum Kinerja Perbankan dan Perkembangan Bisnis di Masa Pandemi yang diselenggarakan Program Studi (prodi) S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Rabu 15 September 2021.
Selanjutnya disampaikan, perbankan termasuk salah satu bagian yang diminta pemerintah untuk mengambil bagian dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional. Perbankan harus melakukan perubahan baik secara internal dalam perusahaan sendiri maupun secara eksternal memberikan kontribusi kepada masyarakat, nasabah atau debitur- debitur bank.
“Salah satu upaya yang dilakukan kepada nasabah adalah memberikan relaksasi kepada debitur yang terdampak covid. Relaksasinya adalah penundaan pembayaran pokok kredit, ditangguhkan sampai periode tertentu. Debitur diberi keringanan, hanya melakukan pembayaran bunga saja. Dengan pola seperti ini diharapkan debitur bisa memanfaafkan agar bisa survive, membayar biaya usahanya, membayar biaya operasional dan seterusnya.” urainya.
Relaksasi lainnya yakni pembebasan pokok dan bunga kepada pengusaha untuk periode tertentu. Relaksasi ini diberikan kepada perusahaan yang sifatnya non esensial untuk mendorong agar para pengusaha kembali bangkit, bersama berjuang menghadapi pandemi.
Selain itu, perbankan juga mengalihkan kredit komersial kepada kredit konsumer dengan jenis pembayarannya menggunakan gaji tetap. Menstimulus para pegawai negeri dengan kredit konsumer dengan memberi bunga kredit yang rendah.
Dalam masa pandemi ini, perbankan juga diterpa isu ketidakpercayaan masyarakat terkait keamanan dananya. Pihak perbankan hingga saat ini terus memberikan edukasi, terus menyapa nasabah bahwa dana masyarakat yang tersimpan di bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Sementara itu, Raja Alkautsar, Owner Tanaku Kopi, narasumber kedua di kuliah umum yang diikuti lebih 160 peserta itu lebih menyoroti strategi yang harus dilakukan orang yang ingin menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
Menurutnya, untuk melakukan usaha, seseorang harus punya passion. Passion bisa terlihat ketika seseorang sangat senang mengerjakan sesuatu dan tidak bosan meski melakukannya dalam waktu yang lama, selalu enjoy melakukannya. Passion jika diasah akan menjadi peluang bisnis yang besar.
“Orang-orang yang memiliki passion kelihatan lebih detil, tidak mau salah, tidak mau kalah. Beberapa orang sukses yang saya temui biasanya melakukan aktifitas perkerjaanya hingga dalam waktu di luar batas kewajaran, sangat keras dalam bekerja, jika sedang nongkrong pun yang dibahas itu kerjaan. Pulang ke rumah hanya untuk tidur” katanya.
Raja menambahkan, syarat menjadi pengusaha adalah jangan pernah pantang menyerah, jika gagal segera berdiri, bangkit lagi. Tekanan di dunia bisnis itu memang sangat tinggi, apalagi jika kerjasama dengan orang lain karena harus berbagi profit.
Penting dalam memulai usaha adalah selalu mengunjungi, mencatat, menganalisa tempat usaha kompetitor. Pelajari mengapa ramai dikunjungi hingga mendapatkan clue-cluenya. Dan yang terpenting ketika sudah menjalankan usaha adalah selalu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan selalu mengulangi kunjungannya. (Humas FEB)