FEB UNS Terima Kunjungan Pimpinan STIESIA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) menerima kunjungan pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya (STIESIA), Kamis 15 Oktober 2020 di Ruang Teleconference. Kunjungan studi banding STIESIA bertujuan untuk mengetahui lebih detil tentang penerapan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di FEB UNS .
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua STIESIA, Dr. Nur Fadjrih Asyik, SE, M.Si., Ak diterima langsung oleh Dekan, Wakil Dekan, Kepala Prodi S1, Kepala Unit Kerjasama, Kabag Tata Usaha dan Kasubbag Akademik dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Usai menyampaikan ucapan selamat datang dan memperkenalkan pimpinan yang hadir, Prof. Djoko Suhardjanto, M.Com., (Hons)., Ph.D. Ak., Dekan FEB UNS memaparkan profil FEB, berbagai capaian yang telah ditempuh, mulai dari kerjasama dalam dan luar negeri hingga akreditasi dari lembaga akreditasi nasional maupun internasional serta berbagai peran alumni.
Dalam hal Merdeka Belajar, mahasiswa mengikuti proses pembelajaran di kampus selama 5 semester dan mahasiswa memiliki hak di 3 semester berikutnya untuk melakukan pembelajaran di luar kampusnya, di prodi lain, di fakultas lain, di universitas lain, di daerah-daerah ataupun di industri. Implementasi belajar 3 semester di luar yakni melalui delapan aktifitas yakni pertukaran pelajar, magang atau praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen serta membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik.
Disampaikannya, FEB UNS sudah menjalankan aktifitas MBKM tersebut, diantaranya di semester ini untuk ketiga program studi, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan FEB UNS sudah bekerja sama dan melakukan pertukaran pelajar dengan universitas lain. FEB UNS juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan, misalnya Sritex dan juga dengan Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI).
Sementara itu, Dr. Izza Mafruhah, SE, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UNS mengatakan langkah awal UNS dalam pelaksanaan MBKM adalah dengan melakukan perubahan Peraturan Rektor, khususnya dalam pengelolaan program sarjana. Selanjutnya berpayung dengan peraturan itu, dibuat panduan yang mencakup 8 aktifitas kampus merdeka.
“Dari 8 aktifitas itu kita siapkan panduan dan alurnya, misalnya alur untuk magang, bina desa atau penelitian yang masing-masing prodi tidak pasti sama tergantung fokusnya. Yang penting lagi adalah memperbanyak komunikasi dengan alumni, karena alumni punya potensi yang luar biasa untuk membantu pelaksanaan MBKM. Dalam MBKM, prodi, pembimbing akademik dan tim rekognisi memiliki peran yang sangat penting” jelasnya.
Ditegaskan oleh Dr. Izza, yang sangat penting juga dalam MBKM adalah prodi harus memiliki keberanian untuk melakukan restrukturisasi kurikulum walaupun kurikulum inti tetap ada untuk mewadahi mahasiswa yang menggunakan haknya untuk tidak keluar kampus.
Diskusi berlangsung sangat aktif dan kunjungan berakhir dengan sesi penyerahan cinderamata dari FEB UNS ke STIESIA dan sebaliknya. Pimpinan STIESIA berharap ada tindak lanjut kerjasama dengan FEB UNS. (Humas)