13 Mar 2025

FEB, FK dan SV UNS Canangkan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Kedokteran (FK) dan Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) mencanangkan  Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Kamis 27 Juni 2024 di Aula Gedung Suhardi FEB UNS.

Kegiatan besama tiga fakultas di UNS tersebut dihadiri oleh Plt Rektor UNS, Dekanat dan jajaran pimpinan, dosen, tendik, organisasi kemahasiswaan (Ormawa) dari FEB, FK dan SV.

Hadir pula tamu-tamu eksternal, pimpinan bank mitra, pimpinan lembaga pemerintah, pimpinan rumah sakit, kepala dinas, pimpinan perusahaan mitra dan tamu undangan lainnya.

Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H, Plt Rektor UNS diawal sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pencanangan ZI bersama tiga fakultas di UNS.       

“Saya sebagai Plt Rektor sangat mengapresiasi kegiatan ini karena pembangunan ZI WBK di lingkungan kampus UNS menunjukkan 2 hal. Yang pertama adalah  komitmen seluruh jajaran pimpinan UNS dan juga para Dekan dan jajarannya serta seluruh pengelola UNS untuk menjadikan UNS sebagai kampus berintegritas. Yang kedua  adalah sebagai bentuk pemahaman yang sangat jelas bagi kita semua bahwa UNS sebagai PTNBH adalah tetap bagian dari satker pemerintah, satker Kemendikbudristek dan yang memang diwajibkan untuk melakukan reformasi birokrasi dan kita melakukan reformasi birokrasi di bidang pendidikan” paparnya.

Perwujudan kampus berintegritas merupakan langkah strategis untuk mempercepat pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang diatur di dalam pasal 5 Undang-Undang Dikti karena hal-hal yang bersifat koruptif itu akan menjauhkan dari tujuan program-program yang dilaksanakan .

Lebih lanjut dikatakan bahwa reformasi birokrasi merupakan perubahan yang terencana dalam proses yang didukung oleh pimpinan organisasi untuk mengubah sistem birokrasi, mengubah relasi yang ada di dalam birokrasi itu sendiri maupun relasi birokrasi antara kita dengan masyarakat penerima layanan.

Pimpinan merupakan satu posisi yang sangat sentral dan strategis karena memang pimpinanlah yang harus mampu menggerakkan untuk perubahan itu.

Perubahan itu akan harus terasa setelah kita melakukan pencanangan. Bagaimana persepsi kita dalam memberikan layanan publik karena kita merupakan bagian dari publik. Maka ukuran kita haruslah selalu dari persepsi penerima layanan.

Seberapa puaskah penerima layanan kita atas semua effort yang kita lakukan dalam pelaksanaan tugas.

Penerima layanan yang terdekat dari kita adalah mahasiswa, bagaimana persepsi dari mahasiswa,  orang tua mahasiswa, dunia kerja dan dunia industri.

Plt. Rektor UNS menekankan bahwa pencanangan ZI bukan acara seremonial, bukan acara formalitas tapi sebagai daya dorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan cepat dan tepat. Pimpinan harus bisa menjadi role model yang baik.

Menurutnya, reformasi birokrasi di bidang pendidikan ini sangat mudah, tinggal kita mau atau tidak untuk berubah. Jangan sampai kita merasa sudah excellent dan tidak ada lagi perubahan.

Salah satu program kita adalah memahami bahwa di dalam kita menjalankan tugas dan tanggung jawab ada dua hal yang sangat relate dengan korupsi yaitu perilaku-perilaku koruptif, diantaranya terkait penggunaan kekuasaan. Hal ini paling sangat sering terjadi, menyebabkan adanya benturan-benturan kepentingan.

“Yang paling sering kita suka lupa biasanya karena mumpung sebagai pejabat, mumpung saya punya kewenangan. Apa manfaat bagi saya, bagi anak saya, bagi keluarga saya maupun bagi kelompok saya. Ini yang harus kita pahami bahwa sekali lagi jabatan kita itu tidak boleh menyandera kepentingan dan tugas institusi, tidak boleh menyandera tujuan kita” tegasnya.

Berikutnya adalah masalah gratifikasi, karena gratifikasi di perguruan pintu masuknya banyak sekali. Ini yang harus dilakukan perubahan.

Selanjutnya dikatakan, berdasarkan Permenpan ada enam fokus area perubahan yakni manajemen perubahan, penataan tatalaksana, sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan dan penguatan kualitas pelayanan publik.

Setelah pencanangan hari ini, enam fokus area itu harus dirasakan perubahannya.

Diakhir sambutannya, Plt. Rektor UNS berterima kasih kepada Dekan dan seluruh jajaran dan juga tim reformasi birokrasi UNS atas komitmennya dalam mencanangkan ZI. Dari Itjen nanti  bisa memfasilitasi apa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ZI.

Beberapa rangkaian acara pencanangan ZI yang digelar dari pagi hingga siang diantaranya pembacaan Maklumat dan Deklarasi ZI WBK WBMM oleh  Dekan FEB, Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com.(Hons)., Ph.D., Ak, Dekan FK  Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K),dan Dekan SV  Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc., Ak.

Setelah itu penandatanganan pakta integritas oleh ketiga Dekan disaksikan Rektor. Dilanjutkan penandatanganan pakta integritas oleh para Wakil Dekan, Koordinator dan  Sub Koordinator.

 

Reporter dan editor: Humas FEB UNS