Tim Pengabdian FEB UNS Dampingi Kelompok Usaha Bersama Putri Kawung Bayat
Desa JarumĀ merupakan sentra batik tulis kain, batik kayu maupunĀ batik dengan media kulit. Penetapan Desa Jarum sebagai desa wisata belum optimal menciptakan nilai bagi masyarakat, meski telah terbentuk kelompok sadar wisata dan paguyuban perajin batik. Hal ini disebabkan karena sarana prasarana pendukung yang tersedia belum dimanfaatkan secara maksimal karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas MaretĀ (UNS) Solo melakukan pendampingan tentang iptek dan manajemen bisnis, serta memberikan daya dukung dan resolusi yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) Putri Kawung Bayat.
Tim terdiri dari Dr. Djuminah, MSi, Ak; Prof Dr Rahmawati, MSi, Ak; Dr Sri Hartoko, MBA, Ak; Ari Kuncara Widagdo, SE, MBA, PhD, Ak; Drs Agus Budiatmanto, MSi, Ak; Dr. Sarah Rum Handayani, MHum; Dra. Siti Nurlaela, MSi, Ak dan beberapa mahasiswa.
Tim telah melakukan pemetaan need and assesment dengan menggunakan teknik in-deph interview. Permasalahan yang dihadapi mitra dan prioritas permasalahan yang dinilai mendesak untuk diselesaikan.
“Dukungan dariĀ FEB UNS mencakup daya dukung tim expert dalam rangka peningkatan kapasitas proses produksi. Keunggulan inovasi teknologi yang ditransfer juga termasuk transfer teknologi tepat guna (TTG) proses pewarnaan untuk meningkatkan kualitas warna tidak luntur,” kataĀ Dr. Djuminah
Kemandirian paguyuban jangka panjang dapat difasilitasi tim ahli FEB UNS melalui pendampingan penguatan kelembagaan paguyuban dengan inkubasi koperasi syariah. Dukungan pihak lain yang telah menumbuhkan motivasi perajin di Desa Jarum adalah bantuan pemerintah desa berupa showroom untuk produk anggota paguyuban dan bantuan enam mesin jahit dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Diperinaker) Klaten. Namun, bantuan itu belum dimanfaatkan secara maksimal oleh Kube Putri Kawung.
“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tim FEB UNS ini dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat untuk semua pihak,” ucapnya.
Bagi akademisi, dosen adalah sebagai bentuk implementasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bagi mahasiswa yang ikut membantu, sebagai tambahan pengetahuan untuk pembelajaran secara langsung tentang permasalahan yang ada di masyarakat dan solusi yang dapat diambil. Terutama untuk Kube BatikĀ Putri Kawung, kegiatan ini memberikan gambaran dan pengalaman untuk inovasi produk selanjutnya.
“Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendorong pengembangan potensi Desa Jarum yang terkendala beberapa permasalahan setelah pandemi Covid-19. Kegiatan pendampingan dan penelitian dirancang multitahun dalam rangka perbaikan kapasitas proses produksi yang ramah lingkungan, perbaikan kapasitas pemasaran berbasis teknologi informasi, penguatan kelembagaan serta penyempurnaan adopsi teknologi tepat guna,” terang Rahmawati.
Dalam rangka perbaikan kualitas produk batik, inovasi yang ditawarkan yakni dengan mencampur warna alam dengan tanah lempung di wilayah tersebut. Metode observasi awal dilakukan dalam rangka evaluasi keterbatasan dan kendala yang dihadapi Kube Putri Kawung dalam rangka mempopulerkan potensi batik di Desa Jarum lebih luas. Hingga kemudian, sejumlah kegiatan strategis dilakukan.
Di antaranya, melakukan edukasi tentang brand awareness dan sejumlah keterampilan manajemen usaha, seperti manajemen keuangan, kemasan berdaya jual dan promosi. Praktik proses produksi yang ramah lingkungan dengan warna alam campur tanah lempung, serta penguatan kapasitas diversifikasi baik diversifikasi motif ciri khas Klaten ataupun produk turunan batik.
Kegiatan tersebut diikuti peserta dari Kube Putri Kawung. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga dapat mendorong omzet penjualan. Serta lebih lanjut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.