07 Okt 2024

PDIE Gelar Webinar Bahas Kajian Literatur

Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) menyelenggarakan webinar bertemakan Kajian Literatur: Metode dan Bias Penelitian dengan narasumber Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand Merc., Ph.D dariĀ  Universitas Gadjah Mada, Selasa 12 Januari 2021.

Prof. Dr. Rahmawati,M.Si, Ak., Kepala Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS dalam sambutannya mengatakan, di kegiatan ini, mahasiswa baru diwajibkan hadirĀ  untuk mata kuliah Metodologi Penelitian. Namun acara ini juga terbuka bagi kalangan umum yang tertarik.Ā Ā Ā  Diharapkan, ilmu yang diberikan dari narasumber menambah ilmu dan pengetahuan mahasiswa baru dan juga bermanfaat pula bagi mahasiswa yang sedang dalam proses penulisan disertasi serta para dosen.

Prof. Dr. Rahmawati,M.Si, Ak., Kepala PDIE Saat Beri Sambutan

Sebelum webinar berlangsung, Prof. NurulĀ  membagikan beberapa sumber bacaan kepada peserta sebagai acuan paparan,Ā  artikel yangĀ  dipublikasikan di jurnal dan konferen berdasarkan kajian literatur. Harapannya,Ā  peserta sudah meluangkan waktu membaca agar paparan yang disampaikan narasumber lebih efektif terserap.

Diawal paparannya, Prof. Nurul menyampaikan, kajian literatur atau literature review adalah ringkasan sebuah topik di bidang penelitian tertentu yang mendukungĀ  pengidentifikasian pertanyaan penelitian. Dengan kata lain kajian literatur intinya ā€œhow researcher really arrived at their research question?ā€.

ā€œInti kajian literatur sebenarnya adalah membaca, iqra (bacalah). Kadar membaca seorang tidak sama tergantung kemampuan menyerap bacaan, ada yang bisa paham dalam 3 jam dan ada yang sampai satu hari. Ini adalah proses. Jika teman-teman S3 belum tahu apa masalah penelitian dan pertanyaan penelitiannya berarti membacanya kurang dan tidak melakukan kajian literaturā€ ungkapnya

Selanjutnya dikatakan, kajian literatur ini memiliki tujuan untuk membedakan apa yang sudah banyak dilakukan dan apa yang perlu dilakukan. Juga bisa mengidentifikasi variabel-variabel penting yang relevan bagi sebuah topik. Selain itu kajian literatur juga bisa merasionalisasi signifikansi masalah penelitian, mengidentifikasi metodologi utama dan teknik penelitian yang sudah dilakukan serta menetapkan penelitian dalam konteks kebaruan. .

Dari sistematika proses kajian yang dilakukan, tipe kajian literatur dibedakan menjadi kajian literatur tradisonal atau naratif dan kajian literatur terstruktur atau sistematis. Sedangkan dari metode kajian atau pendekatan yang digunakan dibedakanĀ  mejadi meta analasis dan meta sintesis. Dan yang telahĀ  dilakukan Prof. Nurul beserta tim adalah kajian literatur terstuktur.

Kajian literatur tradisional tidak terlalu power full dan tantangannya luar biasa ketika kita melakukan publikasi karena pemilihan sumber bacaan tidak dijelaskan, sehingga kritik terbesar dalam kajian literatur naratif adalah kurang akurat, subyektif dan mengandung bias penelitian.

Narasumber Webinar, Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand Merc., Ph.D

ā€œKetika para peneliti menulis bab 1 dan bab 2,Ā  membahas sekian banyak literatur lalu mengatakan belum banyak yang meneliti tentang X,Ā  masih sedikit yang meneliti tentang Y,Ā Ā  jangan-jangan kurang akurat, subyektif dan biasĀ  karena yang dibaca hanya 50 artikel, aksesnya hanya sedikit artikel sajaā€ ungkapnya.

Pada kajian literatur terstruktur dianggap memiliki struktur yang logis dan kemampuan reliabilitas dan validitas yang lebih tinggi karenaĀ  memiliki kriteria dalam pemilihan literatur yang akanĀ  dikaji.

Kajian literatur mengumpulkan banyak literatur dan menggunakan salah satu teknik yang dipakai yaitu teknik bibliometrik, atau teknik yang berbasis pada statistik, pengolahannya menggunakan perangkat lunak, software yang digunakan PoP software (publish of perish software).

Selama hampir 2 jam, Prof. Nurul menjelaskan dan berdiskusi dengan peserta secara detil tentangĀ  kajian literatur, bagaimana metode itu dilakukan dan mengapa bisa menghasilkan sebuah artikel serta tentang bias dalam kajian literatur. (Humas)