Lebih dari 400 peserta Ikuti Webinar Prodi Magister Akuntansi FEB
Webinar bertema Trend Penelitian Bidang Akuntansi di Masa Pandemi Covid 19: Adakah yang baru? menarik minat lebih dari 400 peserta yang bergabung di aplikasi zoom cloud meeting. Sebaran peserta terdiri dari mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi di Indonesia.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Binsis (FEB) Universitas Sebelas Maret, Jumat 26 Maret 2021, menghadirkan dua narasumber, Iman Harymawan, S.E, MBA, Ph,D., Dosen Prodi FEB UNAIR dan Dr. Sylvia Veronica NP. Siregar, S.E, Ak, CA., Dosen Prodi Akuntansi Universitas Indonesia.
Di awal presentasinya, Iman memulai dengan membandingkan tiga isu menarik di Negara Asia, Hongkong, Singapura dan Indonesia. Menurutnya, Hongkong dan Singapura adalah leading publikasi akuntansi di Asia Timur. Banyak peneliti-penelitinya di kedua negara itu yang mempublikasikan artikel di Jurnal Top Tier.
Di tahun 2010-2020, Hongkong telah mempublikasikan 1159 artikel, Singapura 735 artikel dan Indonesia 591 artikel. Dilihat dari kolaborasinya, luaran yang dihasilkan dari peneliti-peneliti di Hongkong, 87% dihasilkan dari international collaboration, sekitar 13 % saja yang national collaboration, bahkan institutional collaboration dan single authorship.
Demikian juga untuk Singapura hampir sama, luaran yang dihasilkan dari peneliti-peneliti di sana, 87,3% dihasilkan dari international collaboration dan sekitar 13 % yang national collaboration, institutional collaboration dan single authorship.
“Sedangkan luaran yang dihasilkan dari peneliti-peneliti di Indonesia, yang jumlahnya sangat banyak adalah dari institutional collaboration. Artinya, dosen dalam institusi yang sama menulis bersama dan dipublikasikan. Dari fakta ini, mudah-mudahan bisa meng-encourage kita untuk semakin banyak berkolaborasi, tidak hanya di institusi yang sama tapi lebih luas kolaborasinya, di level nasional bahkan internasional. Akan banyak keuntungan melakukan kolaborasi dengan rekan yang lebih luas, di luar negeri, potensi untuk keterbacaannya akan semakin tinggi” jelasnya.
Selanjutnya disampaikan, di masa pandemi, sangat banyak topik-topik yang bisa diangkat oleh para peneliti diantaranya: accounting as a control and surveillance mechanism in a pandemic, How did the pandemic challenge existing public sector budgetary rules and institutional design?, Will it cause any permanent changes and unintended consequences to extant fiscal institutions?, The puzzle of transforming infected and dead people into numbers for the sake of control and knowledge the pandemic dan lain sebagainya.
Hal senada diungkapkan narasumber kedua, Dr. Sylvia, cukup banyak topik penelitian yang bisa dikembangkan. Dalam paparannya, Sylvia memberikan contoh-contoh penelitian dari berbagai jurnal. Karena periode penelitian covid relatif masih pendek, maka pemilihan topik-topik yang disampaikannya tidak terfokus hanya pada Top Tier Jurnal. (Humas FEB).