25 Oct 2021

Hadirkan Dua Narasumber, Bidang Akrima FEB UNS Optimalkan Peran Unit Kegiatan Kemahasiswaan

Bidang Akademik, Riset dan Kemahasiswaan (Akrima) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan kegiatan yang bertema Strategi Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan melalui Optimalisasi Peran Unit Kegiatan Kemahasiswaaan (UKM) dalam Pembelajaran MBKM, Jumat 22 Oktober 2021 di Hotel Sahid Jaya, Solo.

Kegiatan yang diikuti oleh pengurus Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM), Pembimbing ORMAWA serta Tenaga Kependidikan sub kemahasiswaan itu menghadirkan narasumber Susanto, S.Si., DEA., Direktur Direktorat Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS dan Dr. Alim Setiawan, S. STP, M.Si, Direktur Pembinaan Kemahasiswaan IPB.

Di awal paparannya, Dr. Sutanto memilahkan mahasiswa UNS menjadi dua bagian, ada mahasiswa yang belum mengikuti Ormawa atau UKM dan ada mahasiswa yang sudah mengikuti ORMAWA atau UKM.

“Dari data yang saya ambil dari SIPSmart dan SIMKATMAWA, mahasiswa yang punya prestasi, menang dalam kejuaraan,  aktif beraktifitas,  baik ikut konferen dan kegiatan lainnya adalah mahasiswa yang aktif di kegiatan ORMAWA atau UKM. Saya sangat menganjurkan agar mahasiswa bisa masuk ke ORMAWA atau UKM yang sudah ada ataupun mengajukan unit kegiatan yang baru, kami akan siap menfasilitasi apa yang dibutuhkan” tegasnya.

Selain mahasiswa bisa masuk ke dalam organisasi kemahasiswaan, mahasiswa juga bisa menggali kemauan, menciptakan  ide-ide lainnya.

“Di UNS masih kurang banyak komunitas yang bergerak dibidang IT padahal mahasiswa sangat suka dengan hal-hal yang serba  digital. Bentuklah komunitas IT dan komunitas-komunitas lainnya, ajukan ke kami” katanya.

Selanjutnya, terkait dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Dr. Sutanto mengklusterkan menjadi 2 yaitu Penalaran dan Minat yang masing-masing sudah ada PIC nya. Penalaran meliputi riset, magang profesional, pertukaran mahasiswa, asistensi mengajar dan KKN Tematik. Sedangkan Minat meliputi kewirausahaan, project kemanusiaan, project independent dan bela negara.

Dr. Sutanto mengajak mahasiswa agar ketika berkegiatan masuklah ke salah satu program MBKM ini, yang di UNS ada 9, ditambah dengan bela negara.

“Jadi, Merdeka Belajar itu, kira-kira Anda minatnya dimana? Apakah mau di asistensi mengajar atau ikut kegiatan di desa atau yang lainnya. Pak Nadiem itu simpel, setelah kalian lulus, kalian tidak cukup hanya mengandalkan kebisaan di prodi untuk membuat perusahaan atau bekerja dengan layak. Kalian butuh multi disiplin ilmu, karena dunia sudah berubah.  Maka mulailah sekarang jalan-jalan ke sana. Kesembilan “empang” (baca: program) yang disediakan UNS. Mulailah dari sekarang, petakan kebisaan Anda, keinginan Anda  untuk bisa masuk kesini semua” ungkapnya.

Dr. Sutanto memberikan contoh, bagaimana aktifitas MBKM yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Misalnya membuat  Sekolah Generasi Indonesia, relokasi daerah yang rawan banjir seperti yang dilakukan oleh mahasiswa FEB UNS, membantu pengentasan gizi buruk seperti yang dilakukan oleh komunitas mahasiswa UNS di Brebes, membantu pengairan lahan pertanian masyarakat, membantu petani memberantas hama dan banyak kegiatan lainnya yang benar-benar riil bisa membantu masyarakat dan juga bisa direkognisi.

Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Alim Setiawan, S. STP, M.Si Direktur Pembinaan Kemahasiswaan IPB memaparkan tentang inovasi kurikulum, kiat dan strategi pencapaian IKU di Institut Pertanian Bogor (IPB). (Humas FEB)