FEB UNS Bersama SKK Migas Jabanusa Gelar Kuliah Umum Bertema Peran Industri Hulu Migas dalam Mendukung Indonesia Emas 2045
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) – Kontraktor Kontrak Kerja Sama Daerah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (KKKS Jabanusa) menggelar kuliah umum bertema Peran Industri Hulu Migas dalam Mendukung Indonesia Emas 2045.
Kegiatan yang diikuti hampir 300 peserta itu dilaksanakan di Aula FEB Gedung Suhardi , Kamis 6 Juni 2024.
Dr. Dwi Prasetyani, S.E., M.Si., Plt. Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan FEB UNS dalam sambutannya mengatakan kuliah umum ini merupakan langkah pendukung untuk mahasiswa-mahasiswa yang tertarik dengan bidang minyak dan gas langsung dari ahlinya.
“Kegiatan ini adalah kesempatan yang bagus bagi adik-adik untuk memahami bagaimana sektor industri migas berjalan. Kita beruntung bisa diberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan SKK Migas. Kita juga berharap segera setelah ini terjalin MoU antara UNS, khususnya FEB dengan SKK Migas,” tutur Dr. Dwi.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa Febrian Ihsan menjelaskan kuliah umum ini merupakan program tahunan dari perwakilan Jabanusa. Program ini dilakukan untuk menyosialisasikan kegiatan dari hulu migas kepada civitas academica. Tidak terbatas kepada fakultas yang terkait teknik saja tetapi kepada seluruh fakultas, termasuk FEB.
SKK Migas sangat membutuhkan masukan dari kampus. Harapannya dengan kuliah umum ini, dari civitas akademica juga bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai industri migas yang tepat saat ini. SKK Migas juga mengharapkan adanya riset dan penelitian dari akademisi.
Lebih lanjut dikatakan, dukungan dari universitas atau akademisi sangat diperlukan untuk keberlanjutan industri hulu minyak dan gas, terutama untuk mewujudkan target 1 juta barel minyak tahun 2030.
“Kolaborasi dan kerja sama seperti ini akan kami lanjutkan. Karena keberadaan universitas dan akademisi sangat penting untuk mendukung cita-cita 1 juta barel minyak tahun 2030,” jelasnya.
Agenda dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech dan penyerahan momento oleh Bapak Achmad Rezki Isfadjar, Kepala Divisi Perpajakan Asuransi dan Perbendaharaan SKK Migas.
SKK Migas – KKKS Jabanusa juga mengirimkan perwakilannya untuk memberikan kuliah umum seputar industri minyak dan gas. Turut hadir untuk menyampaikan life cycle di industri hulu migas, Anom Seto Murtani yang merupakan Sr. Subsurface Manager PGN SAKA. Dilanjutkan dengan penyampaian implementasi pembiayaan proyek di industri migas oleh Erwin Andri Kusuma, Manager Strategic Planning PEPC JTB.
Sejalan dengan program studi yang ada di FEB, pada sesi selanjutnya dilakukan pemaparan mengenai sektor keuangan di industri hulu migas oleh Heru Setyadi, Kepala Kelompok Kerja Asuransi dan Risiko Finansial SKK Migas; Andie Ari, Kepala Departemen Kebendaharaan SKK Migas; dan Hanung Sukindra, Koordinator Perpajakan SKK Migas. Dikenalkan pula peran perbankan, asuransi, dan perpajakan di industri hulu migas oleh perwakilan dari Bank BNI, BRI, Mandiri, dan Asuransi Jasindo.
Dari rangkaian agenda kolaborasi FEB UNS dengan SKK Migas – KKK Jabanusa ini, mahasiswa dapat mengetahui bahwa industri hulu minyak dan gas bukan dikhususkan untuk lulusan program studi yang berbau teknik saja, tetapi ekonomi dan bisnis juga.