03 Mar 2020

Aglomerasi, Pembangunan Infrastruktur dan Pendekatan Budaya Mampu Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Percepatan dan pemerataan pertumbuhan wilayah Jawa Tengah (Jateng) bertumpu pada optimalisasi pusat-pusat pertumbuhan utama dan pembangunan infrastruktur sebagai penguatan konektivitas dan sistem logistik.

Optimalisasi pusat pertumbuhan utama meliputi aglomerasi atau pemusatan industri manufaktur, sentra produksi, pusat potensi pariwisata, misalnya di Daerah Bregasmalang, Petanglong, Kedungsepur, Wanarakuti, Subosukowonosraten dan beberapa tempat lain di Jateng.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga menggiatkan pembangunan infrastruktur antar kawasan, intra kawasan dan juga infrastruktur pendukung seperti pembangkit tenaga listrik dan jaringan pipa gas.

Hal itu dinyatakan Kepala Bappeda Jateng dalam keynotespeechnya yang disampaikan oleh Tri Yuni Atmojo, ST, MSi, Kabid Risbang Bappeda Jateng pada acara Seminar Nasional bertema “Sinergisitas Potensi Daerah, Entrepreneurship dan Local Wisdom Menuju Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi”, Selasa 3 Maret 2020 di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS).

Selanjutnya dikatakan, dalam hal pengembangan entrepreneurship di Jateng, diupayakan dengan peningkatan daya saing berbagai sektor diantaranya pariwisata, pertanian, koperasi dan UMKM dll.

Pemerintah Provinsi Jateng juga melakukan pengembangan industri pariwisata berbasis local wisdom dengan memberdayakan desa wisata dan juga memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah desa.

Sementara itu, Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si, Akademisi FEB UNS melihat pentingnya mengintegrasikan dan mensinergikan kearifan lokal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Selama ini, budaya tidak pernah dijadikan bagian yang integral dalam strategi ekonomi. Budaya sebagai sumber kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi bangsa kita, tidak pernah dibahas ” tegasnya

Menurutnya, pembangunan ekonomi tidak hanya urusan ekonomi belaka akan tetapi pembangunan ekonomi akan seiring dengan perubahan sosial  dan budaya masyarakat.

Perlu selalu menumbuhkan kesadaran bahwa pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi berarti berjalan menuju sebuah kebudayaan dan peradaban yang baru yang mempertinggi kualitas hidup masyarakat.

Harus ada keberanian untuk meninggalkan nilai-nilai dan cara-cara lama yang tidak sejalan dengan peradaban baru.

Narasumber lain di seminar yang diikuti oleh hampir 300 an peserta yakni Dr. Bambang Pramono Kepala Bank Indonesia Surakarta dan Ir. Suhendro, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo).

Dalam acara yang dibuka oleh Prof. Dr. Ahmad Yunus, Wakil Rektor Bidang Akademik UNS, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara FEB UNS dan BAPPEDA Jateng dilanjutkan launching International Conference.

Kerjasama yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara UNS dan Bappeda Jateng di bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan melalui pelaksanaan konferensi internasional. (Humas)

 

Editor: Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si.