04 Agu 2025

Tim Pengabdian Masyarakat FEB UNS Dorong Optimalisasi Peran BUMDes Gemilang Melalui Pelatihan Barista di Desa Gagaksipat, Boyolali

Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, mendapatkan perhatian khusus dari tim pengabdian masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan menyelenggarakan program pelatihan barista pada Jumat, 13 Juni 2025.

Pelatihan diikuti oleh anggota BUMDes dan warga setempat, serta menghadirkan praktisi kopi profesional, Renggo Putro Widyarta, sebagai narasumber. Para peserta dibekali dengan keterampilan meracik kopi secara profesional, pengenalan jenis-jenis kopi, hingga pengelolaan usaha kedai kopi yang berkelanjutan.

Program ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan keterampilan teknis masyarakat dalam mengelola usaha kopi secara profesional, sekaligus mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gemilang sebagai penggerak ekonomi lokal.

Tim pengabdian diketuai Dr. Dwi Prasetyani, S.E., M.Si., CRA., CRP dan beranggotakan Danur Condro Guritno, S.E., M.E.,Ph.D, Ratna Malisa Indriawati, S.E., M.E., CBEc, Vita Kartika Sari, S.E., M.Sc, Aulia Hapsari Juwita, S.E., M.E., Dr. Vinc Hadi Wiyono WS, M.A., Dr. Akhmad Daerobi, M.S., Dr. Guntur Riyanto, M.Si.

Tim melakukan serangkaian kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan program, pelaksanaan pelatihan, hingga pendampingan usaha secara berkelanjutan.

Dengan menggunakan pendekatan partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat, tim berhasil melibatkan anggota BUMDes Gemilang dan masyarakat Desa Gagaksipat secara aktif dalam setiap tahapannya.

Pelatihan yang dipandu oleh praktisi kopi profesional, Renggo Putro Widyarta, membekali peserta dengan teknik meracik kopi yang berkualitas, manajemen usaha kopi, serta strategi pemasaran yang adaptif dengan tren pasar.

Selain pelatihan tatap muka, tim pengabdian juga membangun komunikasi berkelanjutan melalui grup WhatsApp yang memfasilitasi diskusi dan pendampingan antara peserta dan ahli, guna memastikan usaha kopi yang dikembangkan dapat berjalan secara mandiri dan berkelanjutan.

“Kami melihat potensi besar di Desa Gagaksipat, terutama pada sektor kopi yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Melalui pelatihan dan pendampingan ini, kami ingin memberdayakan masyarakat agar tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga pelaku usaha kopi yang profesional dan mandiri,” ujar Dr. Dwi Prasetyani.

Selain meningkatkan keterampilan teknis, tim pengabdian juga membantu optimalisasi pemanfaatan basecamp BUMDes Gemilang sebagai pusat edukasi dan inkubasi bisnis, yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan muncul inovasi dan kolaborasi yang dapat mendorong pertumbuhan usaha kopi dan usaha mikro lainnya di desa.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi BUMDes Gemilang dalam mengembangkan usahanya, termasuk menghubungkan mereka dengan pelaku industri kopi dan komunitas lokal agar akses pasar lebih luas dan berkelanjutan,” jelas Dr. Dwi Prasetyani.

Program ini juga membuka peluang usaha baru yang relevan dengan tren kopi saat ini, seperti kopi susu segar berbahan baku lokal serta usaha kopi mobile dengan gerobak sepeda yang fleksibel. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga memperkuat peran BUMDes Gemilang sebagai motor penggerak ekonomi desa.

Ke depan, tim pengabdian berencana melanjutkan pendampingan intensif secara daring dan luring serta mengembangkan jejaring kerja sama yang lebih luas. Dengan partisipasi aktif masyarakat dan dukungan berkelanjutan dari tim pengabdian, Desa Gagaksipat diharapkan mampu memperkuat kemandirian dan daya saing ekonominya secara berkelanjutan.