
Sambut Mahasiswa Baru, MAKSI FEB UNS Hadirkan Dua Pembicara dalam Webinar “Where A Scientific Writing Journey Begins”
Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret (FEB UNS), menyelenggarakan Webinar secara hybrid yang terselenggara pada Kamis, 13 Februari 2025, dalam rangka orientasi mahasiswa baru. Gelaran tersebut dilaksanakan di Ruang Aula Konimex, Gedung Bachtiar Effendi, FEB UNS dan secara virtual melalui Zoom Cloud Meeting.
Kedua pembicara yang hadir pada Webinar yang juga merupakan sesi orientasi bagi mahasiswa baru tersebut adalah Dr. Rabiatul Munirah Alpandi dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia dan Nadifa Salsabila Nizar, S.Ak., M.Ak., alumni MAKSI FEB UNS yang saat ini bertugas sebagai Direktur Bidang Umum dan Keuangan pada RS Ortopedi Siaga Utama.
Diawali dengan doa dan lagu kebangsaan Indonesia Raya, gelaran webinar dibuka dengan sambutan dari Kaprodi MAKSI FEB UNS, Lulus Kurniasih, S.E., M.S.Ak., Ph.D., yang menyampaikan ucapan terimakasih dan harapan beliau. “Saya berharap agar diskusi pada hari ini dapat memberikan wawasan mendalam bagi mahasiswa baru MAKSI FEB UNS. Karena seperti yang kita ketahui, mahasiswa MAKSI diwajibkan untuk melakukan riset dan publikasi, oleh karena itu pembicara yang hadir pada hari ini akan berbagi ilmu tentang bagaimana melakukan riset dan publikasi yang baik,” jelas Lulus Kurniasih, S.E., M.S.Ak., Ph.D.
Dr. Rabiatul Munirah Alpandi, mengawali paparannya menyampaikan bahwa mahasiswa program magister berbeda dengan program sarjana. Dimana menurut beliau, pada tingkat magister mahasiswa akan belajar lebih mendalam tentang sebuah topik khusus. “Anda perlu mengetahui topik/bidang apa yang ingin anda perdalam/kuasai. Kalau di jenjang sarjana, kita belajar pondasi dari ilmu akuntansi sehingga terdapat banyak matakuliah yang perlu dipelajari, tetapi di jenjang magister, anda akan lebih berfokus satu bidang dan kemudian melakukan riset di bidang tersebut. Oleh karena itu, anda perlu memiliki tujuan yang jelas,” ungkap Dr. Rabiatul.
Terkait proses riset dan publikasi, Dr. Rabiatul menyebutkan bahwa setelah mengetahui subjek ataupun bidang yang diminati mahasiswa kemudian perlu menemukan permasalahan yang ingin diselesaikan. Permasalahan ini dapat ditemukan melalui review literatur. Sehingga selain menemukan rumusan masalah (problem statement), mahasiswa juga kemudian dapat menemukan research gap dari studi terdahulu. Barulah setelah itu mahasiswa kemudian dapat merumuskan tujuan dari riset dan juga kontribusi dari riset yang akan dilakukan.
Tak kalah penting, menurut Dr. Rabiatul, mahasiswa juga perlu tahu tentang ketersediaan data, karena jika tidak maka mereka akan kesulitan dalam melakukan pengumpulan data serta analisis. Dalam hal ini, metode penelitian juga menjadi salah satu aspek penting yang kemudian menunjukkan bagaimana mahasiswa akan menyelesaikan rumusan masalah yang telah diajukan hingga mencapai tujuan dari riset.
“Anda juga perlu mengumpulkan data dan mengolahnya secara beretika. Apabila kemudian anda mendapatkan hasil yang tidak signifikan, cukup anda jelaskan secara jelas beserta justifikasi dari hasil yang diperoleh. Jangan sampai melakukan manipulasi data hanya untuk mendapatkan hasil yang signifikan,” jelas Dr. Rabiatul.
Di akhir paparan materinya, Dr. Rabiatul, membahas tentang penggunaan AI dalam publikasi. “Kita bisa menggunakan AI untuk mempermudah proses riset dan publikasi, tapi kita perlu menggunakannya secara cermat dan pandai. Karena pada akhirnya pada saat ujian disertasi anda-lah yang harus menjawab pertanyaan dari penguji. Sebagai latihan cobalah menulis setiap hari walaupun hanya dua paragraf, tidak masalah jika anda beristirahat, tapi jangan sampai beristirahat terlalu lama karena akan sulit bagi anda untuk memulai lagi,” ungkap Dr. Rabiatul.
Berbeda dengan materi yang disampaikan oleh Dr. Rabiatul, pembicara kedua Nadifa Salsabila Nizar, S.Ak., M.Ak., menceritakan perjalanan studi magister-nya di MAKSI FEB UNS. Nadifa membagikan bagaimana awal dari proses studi-nya di MAKSI FEB UNS, dimana beliau berhasil mendapatkan beasiswa alumni serta kesulitan yang dihadapi pada proses publikasi hingga beliau perlu melakukan perpanjangan studi. Selain membagikan pengalaman studi-nya, Nadifa juga memberikan motivasi dan saran kepada mahasiswa MAKSI.
“Kita perlu ingat alasan atau motivasi awal kita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister, ini penting terlebih saat kita mulai mempertanyakan apakah sebaiknya kita berhenti atau bertahan dan melanjutkan proses studi. Jika memang dibutuhkan kalian bisa rehat sejenak, tapi perlu diingat jangan sampai kita tidak menghubungi pembimbing sama sekali,” ujar Nadifa.
Selain pemaparan materi, peserta webinar diberikan kesempatan untuk langsung bertanya pada pembicara, dimana setiap mahasiswa yang bertanya diberikan hadiah. Gelaran webinar dan orientasi mahasiswa baru tersebut kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.