Masyarakat Perlu Diberi Akses untuk Dapatkan Jasa dan Produk Keuangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) mendatangkan Dr. Candra Chahyadi, dosen tamu dari Eastern Illinois University untuk berdiskusi dengan dosen dan mahasiswa Pascasarjana FEB UNS, Kamis 26 September 2019.
Dr. Izza Mafruhah, Wakil Dekan Bidang Akademik FEB UNS menyambut baik diskusi akademik ini dan berharap akan menjadi pengungkit dalam bidang penelitian yang lebih baik khususnya dibidang finansial inklusi, sebuah topik yang sedang in, sifatnya lebih membumi, merakyat.
“Persaingan di Dikti memang semakin ketat. Kolabroasi riset dengan Pak Candra akan memperkaya wacana kita, lebih memperdalam tema yang selama ini ada, dengan berbagai masukan, metode, data dan alat analisis yg beda bisa
memperkuat proposal dan hasil riset kita” katanya.
Prof. Candra di awal paparannya menyatakan finansial inklusi adalah
satu topik yang sangat menarik , relevan utk pemerintahan karena pemerintah punya kepedulian yang besar utk mengentaskan kemiskinan, dan cara yang paling efektif adalah memasukkan mereka ke dalam sistem keuangan yang formal.
Lebih lanjut disampaikan, banyak produk finansial dan jasa keuangan yang sangat berguna bagi masyarakat. Namun masalahnya masyarakat tidak memiliki akses yang untuk mendapatkan jasa dan produk keuangan itu.
Banyak yang berasumsi, masalah kemiskinan terjadi karena masyarakat masih buta atau tidak mempunyai literasi keuangan. Pendapat itu tidak sepenuhya benar, masyarakat sebenarnya sudah punya pengetahuan dan intuisi untuk menyimpan uangnya atau membuat perencanaan, mempersiapkan masa depan dalam bentuk yang sederhana walaupun tidak belajar keuangan secara lengkap misalnya dengan melalui arisan, menyimpan dalam celengan.
Sebanyak 31% populasi di dunia tidak memiliki akun bank, sekitar 1, 7 milyar orang tidak punya akun bank, sisanya sudah punya tapi tidak aktif menggunakannya.
Jika kita bisa menolong mereka untuk punya akses ke bank, masyarakat bisa melaksanakan transaksi keuangan secara mudah, cepat dan aman.
Kita harus mulai mendorong masyarakat untuk memiliki tabungan yang dijamin oleh pemerintah, menolong membiayai UMKM, untuk mensupport membayar kebutuhan bulanan secara tertata, resiko jika terjadi musibah yang tidak diinginkan, dan memperbaiki kondisi masyarakat yang miskin.
Dikatakannya, sistem perbankan konvensional masih sangat kaku dan rigit, sehingga masyarakat menjadi kesulitan untuk mengakses produk atau jasa keuangan yang kompetitif.