10 Oct 2022

Prodi S1 Manajemen Bahas Queuing Theory Dalam Guest Lecture Operation Research

Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Visiting Professor, Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Program Study S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, mengundang Prof. Daniel Chicksand dari Birmingham Business School, UK. Acara yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis 6 Oktober 2022 tersebut mengangkat topik Queuing Theory dalam Riset Operasi.

Melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, acara tersebut dihadiri oleh 80 peserta dan dipandu oleh Dr. Yong Dirgiatmo, dosen Prodi S1 Manajemen FEB.

Dalam agenda kali ini, Prof. Chicksand menyampaikan materi bertajuk ‘Operation Research, Capacity Management and Queuing Theory (Riset Operasi, Manajemen Kapasitas dan Teori Antrian)’ selama 75 menit yang terbagi menjadi dua sesi.

Prof. Chicksand saat paparan materi

Mengawali paparan materi, Prof. Chicksand menjelaskan mengenai definisi dari manajemen kapasitas (capacity management),  proses manajemen tersebut secara langsung berhubungan dengan kapasitas (bisnis), permintaan pasar, dan perkiraan (forecast).

Sementara itu, sebuah bisnis perlu menerapkan manajemen kapasitas karena perlu adanya keseimbangan antara kemampuan produksi dan permintaan pasar. Kapasitas (kemampuan produksi) yang lebih kecil dari permintaan pasar akan berimbas pada keterlambatan dan hilangnya peluang penjualan, sementara kapasitas yang terlalu besar akan menyebabkan biaya yang terlalu besar.

“Anda dapat menyesuaikan permintaan pasar jangka panjang dengan menyimpan produk. Contohnya, ketika persediaan (kapasitas kecil) tidak sesuai dengan permintaan pasar, seperti yang terjadi pada saat pandemi Covid-19, kita menyaksikan adanya antrian panjang di rumah sakit dan kekosongan barang di supermarket. Sementara ketika persediaan melebihi permintaan, maka yang terjadi adalah banyaknya produk yang tidak terjual, barang sisa, maupun restoran yang kosong,” jelas Prof. Chicksand.

Lebih lanjut, Prof. Chicksand menjelaskan teknik untuk mengukur fluktuasi permintaan pasar, alternatif perencanaan produksi, serta perencaan campuran. Sementara terkait teori antrian, Prof. Chicksand menyatakan bahwa ‘antrian’ tidak selalu berarti negatif, karena tidak adanya antrian menunjukkan adanya over-kapasitas.

“Teori antrian biasanya digunakan untuk merampingkan staf yang dibutuhkan, perencanaan skedul, serta persediaan barang, guna meningkatkan layanan pelanggan,” jelasnya. (Tetri & Aulia)