23 Nov 2019

Undang Prof. Wimboh, FEB UNS Gelar FGD Pendirian Prodi Fintech.

Untuk kali ketiga, Tim yang diketuai oleh Irwan Trinugroho menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pendirian Program Studi S1 Keuangan, Perbankan dan Teknologi Keuangan, Sabtu 23 November 2019 di UNS In, Solo.

FGD yang dihadiri oleh Dekanat dan Kepala Program Studi (Kaprodi) S1, S2 , S3 FEB UNS secara khusus mengundang Prof. Wimboh Santoso untuk memberikan arahan bagi kesempurnaan kurikulum yang telah dirancang.

Dalam sambutannya, Dr. Izza Mafruhah, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) mengatakan bahwa pembahasan Pendirian Prodi Fintech telah dimulai sejak awal Juni lalu.

“Diharapkan akhir semester ini akan kita submit ke Dikti agar bisa diberikan ijin pembukaan prodi dan di tahun akademik 2020/2021 sudah mulai menerima mahasiswa ” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, Prodi yang akan kita bentuk nanti merupakan salah satu prodi yang sedang “booming”. Sementara, nama yang diusulkan masih “Prodi S1 Keuangan, Perbankan dan Teknologi Keuangan” dan masih memungkinkan untuk berubah.

Harapannya, ketika prodi baru ini dibuka, akan banyak peminatnya, dan lulusannya lebih mudah terserap di lapangan kerja.

Prof. Wimboh memberikan masukan kepada tim untuk mempertimbangkan kembali beberapa nama matakuliah diantaranya Blockchain, Crypto Finance, Modal Ventura agar dijadikan satu Mata Kuliah Produk Keuangan.

Demikian juga untuk Matakuliah Modal Ventura dengan 3 SKS, perlu ditinjau ulang karena terlalu memakan waktu yang lama dan Teory Probability itu sebaiknya digabung ke dalam Matakuliah Statistik.

Di kesempatan itu juga, Prof Wimboh memberikan usulan pendirian
Pusat Pengembangan Start-Up di FEB UNS yang mampu menyalurkan start-up start-up baru. Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) siap membantu tenaga pengajarnya.

“Satu bulan ke depan sudah diusahakan agar selain launching Program S1 Fintech, juga Pusat Pengembangan Start Up dan Pusat Pengembangan Digital office bekerja sama dengan Fintech OJK Center ” tegas Prof . Wimboh

Sasaran dari program ini adalah siswa-siswa dari keluarga yang kurang mampu namun cukup pintar, kita beri uang saku selama proses pendidikan.

Untuk program ini tidak perlu sertifikasi karena lulusannya akan langsung terserap dilapangan kerja.

Pendirian pusat pengembangan itu untuk membantu USER dalam proses pelatihan dan pendidikan.