18 Apr 2024

Siapkan Lulusan yang Adaptif dan Inovatif, ICD FEB UNS Gelar PJT

Lebih dari 400 mahasiswa dari Program Studi S1 Reguler angkatan 2017 dan S1 Transfer angkatan  2019 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) mengikuti Pre Job Training (PJT) secara daring yang diselenggarakan oleh Internship dan Career Development (ICD), Selasa 14 Juli 2020.

Dr. Arum Kusumaningdyah Adiati, S.E, MM, Kepala Unit ICD FEB UNS bersama dengan divisi di ICD mengangkat  tema kegiatan ini sesuai dengan kondisi di masa pandemi Covid-19 “Menyiapkan Lulusan yang Adaptif dan Inovatif”. Diharapkan, lulusan FEB UNS mampu menyiapkan diri menjadi pribadi yang mudah beradaptasi dan inovatif terhadap tuntutan mutu dalam dunia usaha dan juga beradaptasi terhadap kondisi-kondisi yang terkadang tidak bisa kita prediksikan, seperti dimasa pandemi seperti ini.

Dalam pembukaannya mewakili Dekan FEB UNS,  Dr. Mugi Harsono, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB UNS menyampaikan pesan kepada peserta bahwa sebuah negara akan kuat perekonomiannya manakala jumlah entrepreneurnya semakin besar .

“Ketika Anda lulus,  memulai sebagai employee adalah sebuah kewajaran. Yang penting adalah menikmati masa employee dan kemudian mempersiapkan diri untuk menjadi employer. Jangan terlalu bangga menjadi employee, siapkan masa-masa employee sebagai masa belajar dan akhirnya menjadi seorang pengusaha atau dengan menjalankan dua karir, disatu sisi sebagai employee pada sebuah organisasi tapi disisi lain punya usaha sendiri, kami mengharapkan seperti itu” jelasnya.

Menghadapi masa kerja dimasa pandemi maka gerak, corak, filosofi dan gaya bekerja kita akan sangat berbeda dari tahun sebelumnya dan hal ini perlu  menjadikan pertimbangan.

Di kegiatan ini,  ICD kembali menghadirkan salah satu alumni FEB UNS sebagai narasumber, Wahyu Purnamawati yang saat ini menjabat sebagai  Asisten Vice President Perencanaan dan Portofolio Divisi Bisnis Kartu  BNI dengan tema Tantangan  SDM di Era Digital.

Diawal paparannya, Wahyu mendorong mahasiswa FEB UNS untuk tetap semangat belajar dan mengembangkan kemampuan diri  meski berada di masa pandemi.

“Walaupun berada dalam kondisi pandemi Covid-19 dan ada pembatasan, sebenarnya banyak kesempatan yang bisa dilakukan.  Hal ini harus menjadi  penyemangat diri, tidak  khawatir meski ada krisis ekonomi ataupun Covid-19. Era di hadapan kalian sangat berbeda dari tahun sebelumnya, gunakan kesempatan ini” tegas alumni Program Studi Akuntansi angkatan 1998.

Lebih lanjut disampaikan, dalam memasuki dunia kerja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, mahasiswa harus mampu mengenal diri apa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki,   mengasah kemampuan untuk terus belajar menjadi lebih baik, dan yang juga  penting adalah menyiapkan mental untuk kuat dan selalu berpikir positif.

Saat ini mulai masuk ke era yang Vollatile, Uncertain, Complex  dan Ambigous  (VUCA), terjadi  perubahan yang sangat cepat, kesulitan untuk memprediksi kejadian atau peristiwa di masa depan, bauran antara isu dengan chaos yang terjadi di organisasi makin beraneka ragam dan kaburnya realitas dengan makna bauran dari berbagai kondisi yang ada. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian di pasar, digital disruption dan makin banyaknya proses yang terotomasi.  Dengan hal ini, para lulusan sangat perlu untuk beradaptasi dan berinovasi.

Menurut Wahyu, SDM yang dibutuhkan di era VUCA adalah generasi yang banyak mencari tahu, yang terus menerus belajar mengembangkan diri dan tidak menutup diri hanya pada yang ilmu yang dimiliki saja.

Untuk memasuki dunia kerja, satu hal lagi yang penting bagi lulusan generasi milineal yang jika dipopulasi hampir menguasai  30% dari jumlah penduduk Indonesia adalah tuntutan untuk berani bicara, berani berpendapat dan memunculkan ide-ide baru, out of the box.

Terakhir, Wahyu menyemangati  bahwa lulusan UNS luar biasa, banyak yang telah sukses. Lulusan UNS harus berani untuk menunjukkan diri dengan segala kelebihannya. Era sekarang bukan untuk menjadi gentar tapi era untuk semakin bersemangat karena peluang menjadi sangat luas.

Sementara itu, narasumber kedua,  Gita Aulia Nurani,  Psikolog yang sangat sering membantu proses rekrutmen di beberapa perusahaan menyampaikan secara detil proses rekrutmen  yang dilakukan oleh perusahaan dan strategi yang perlu dilakukan para lulusan agar mampu bersaing.

Gita berpesan agar  mahasiswa mulai sekarang bisa melatih untuk menggali informasi yang berhubungan dengan isu-isu terkini dan juga mengasah kemampuan berpikir analitik melalui informasi yang diperolehnya. Rekruiter di awal 5 menit pertama wawancara bisa mendapatkan gambaran dari kandidat dari penguasaannya dalam bidang informasi.

Sembilan puluh dua persen rekruiter menggunakan sosial media untuk mencari kandidat dan  87 % rekruiter percaya Linkedln dapat membantu mereka mendapatkan kandidat berkualitas .  (Humas)

Editor: Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si.